JAKARTA (Panjimas.com) – Kementerian Agama akan menggelar sidang Isbat, Jumat ini, untuk menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1438 Hijriah.
“Dalam menentukan awal puasa tahun ini, Kemenag akan memantau hilal pada 77 titik di seluruh Indonesia,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais) Kementerian Agama M Thambrin dalam laman kemenag.go.id, Jumat dini hari.
Sidang isbat ini akan digelar di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta mulai pukul 17.00 WIB.
Pertemuan itu, kata dia, akan dihadiri pimpinan ormas Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan dari 22 negara sahabat dan sejumlah tokoh Islam.
Isbat, kata dia, diawali dengan sesi prasidang berupa pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1438 Hijriyah oleh anggota tim hisab rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya pukul 17.00 WIB.
Setelah shlat Magrib berjamaah, lanjut dia, sidang isbat dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk dilanjutkan dengan laporan data hisab dan pelaksanaan rukyatul hilal oleh Direktur Urais. Selanjutnya, hasil sidang isbat disampaikan kepada masyarakat melalui konferensi pers.
Sementara itu, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa jatuh pada 27 Mei merujuk hasil perhitungan astronomi ahli falak salah satu organisasi Islam terbesar Indonesia itu.
“Karena posisi hilal saat itu berada di sekitar tujuh derajat. Sudah tinggi,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti.
Dia mengatakan keputusan tersebut merujuk pada hasil “hisab hakiki wujudul hilal” Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Sedangkan Nahdlatul Ulama akan menunggu hasil rukyat dan sidang isbat untuk menentukan awal puasa 2017.
Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ahmad Ghazalie Masroeri mengatakan NU menyelenggarakan rukyat di seluruh Indonesia pada Jumat 26 Mei 2017.
“Hisab membantu pelaksanaan rukyat. Apabila laporan pelaksana rukyat melihat hilal maka awal Ramadhan 27 Mei,” kata dia. [AW/Antara]