MANCHESTER, (Panjimas.com) – Kepolisian Inggris memutuskan berhenti berbagi informasi intelijen dengan Amerika Serikat (AS) mengenai insiden serangan bom di Manchester Arena, dilansird dari BBC hari Kamis (25/05).
Aparat keamanan Inggris khawatir apabila kebocoran informasi melalui media mainstream AS dapat menghambat operasi perburuan jaringan pelaku yang masih beroperasi.
Jika dikonfirmasi, penghentian pembagian rincian investigasi dengan sekutu keamanan dan keamanan terpenting Inggris, AS, akan menegaskan tingkat kemarahan di Inggris saat informasi ini bocor ke media AS. Tentang rincian penyelidikan Polisi Inggris.
Perdana Menteri Inggris Theresa May akan mengangkat masalah ini dengan Donald Trump pada hari Kamis (25/05), kata sebuah sumber pemerintah mengatakan kepada Reuters, setelah New York Times menerbitkan gambar terperinci tentang TKP di Manchester dimana 22 orang tewas dan 59 korban luka-luka.
Gambar-gambar itu termasuk sisa-sisa bom yang dicurigai, ransel yang dipakai oleh pelaku tersebut dan gambar yang menunjukkan noda darah di tengah reruntuhan.
BBC mengatakan bahwa Kepolisian Manchester berharap untuk segera melanjutkan hubungan intelijen secara normal namun saat ini mereka sangat marah.
Setelah insiden serangan paling mematikan di Inggris sejak Juli 2005, Polisi Inggris mencari oknum yang mereka curigai membantu Salman Abedi merakit bom yang menewaskan 22 jiwa pada Senin malam (22/05) di sebuah gedung konser di kota Manchester, Inggris Utara.
Polisi Inggris telah membekuk 2 orang lagi, sehubungan dengan serangan Manchester tersebut, dengan jumlah orang yang ditahan hingga kini berjumlah 8 orang, kata Kepolisian Greater Manchester.
Inggris memandang Amerika Serikat sebagai sekutu terdekatnya, dan kedua negara juga berbagi informasi intelijen sebagai bagian dari jaringan “Five Eyes” yang juga mencakup Australia, Kanada dan Selandia Baru.
Setelah Trump membela keputusannya untuk membahas infromasi intelijen dengan pihak Rusia dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih, Perdana Menteri Theresa May mengatakan pekan lalu bahwa Inggris berkomitmen akan terus berbagi intelijen dengan Amerika Serikat.[IZ]