JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Alhabsy mengungkap pendapat masyarakat yang menganggap Polri tidak adil dalam menghadapi peserta unjuk rasa.
Polri dinilai lebih tegas terhadap aksi umat Islam ketimbang massa pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hal itu disampaikan langsung Aboe Bakar kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat rapat kerja di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Aboe Bakar mengaku mendapat banyak pertanyaan seperti itu dari konstituennya. “Sampai ada yang bilang Tito Islam enggak sih? Masyarakat menilai polisi tegas kepada umat Islam, lembek ke yang lain,” ujar Aboe Bakar di Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Dia mengatakan, banyak warga yang bertanya kepadanya tentang aparat kepolisian yang terkesan membiarkan aksi unjuk rasa pendukung Ahok di berbagai daerah, maupun di depan Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur yang berlangsung hingga larut malam. Sedangkan aksi Umat Islam pada 4 November 2016 atau 411 ditindak aparat Kepolisian.
Kemudian, aksi penghadangan sejumlah masyarakat di Bandara Sam Ratulangi, Manado terhadap kedatangan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah beberapa hari lalu pun disinggung Aboe Bakar.
“Seakan-akan polisi kok diam, saya yakin enggak diam,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.
Selain itu, penangkapan terhadap Sekretaris Jenderal Forum Ulama Indonesia Muhammad Al Khaththath pun ditanyakan Aboe Bakar kepada Tito Karnavian.”Saya juga disuruh tanya, Khaththath kenapa ditangkap,” paparnya.
Sementara, lanjut dia, seruan Minahasa Merdeka tidak direspons tegas aparat kepolisian. [AW/Sindo]