JAKARTA (Panjimas.com) – Dalam silaturahim Forum Jurnalis Muslim (Forjim) dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di di kantor DPP HTI, Crown Palace Jl. Prof Soepomo.Tebet Jakarta Selatan, Selasa (23/5) malam, Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, kembali menampik tudingan miring yang organisasinya anti Pancasila dan Undang Undang Dasar 45.
Ismail membantah, bahwa tidak benar tudingan HTI anti Pancasilan dan UUD 1945. Tuduhan itu tidak berdasar sama sekali. “Dalam identitas dan azas organisasi yang kami miliki, jelas sekali tercantum, HTI adalah Gerakan Dakwah Islam berazaz Islam di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945,” ujarnya.
Untuk lebih meyakinkan lagi, Ismail memperlihatkan kepada rekan-rekan wartawan dari Forjim, sebuah salinan dokumen terkait HTI yang memuat identitas, azaz dan sifat organisasi yang dimilikinya.
“Jadi kaau ada kesan, kami tidak NKRI dan anti Pancasila, itu tidak benar dan hanya sebuah kesan saja. Yang namanya kesan, tentu bisa benar, juga bisa salah,” tuturnya.
Ismail kemudian juga bercerita, bahwa HTI tidak bisa mengerti dan bingung dengan alasan pemerintah tentang adanya wacana pembubaran organisasinya yang disampaikan oleh Menkopolhukam beberapa waktu lalu.
Organisasi HTI selama ini, kata Ismail, memang tidak pernah lepas dengan gagasan konsep Khilafah yang mereka gaungkan. Berkaitan hal itu HTI menanyakan balik pihak pihak yang ingin berencana membubarkan organisasinya.
“Banyak yang mengatakan, kalau Hizbut Tahrir itu nggak mungkin bisa mencapai apa yang diinginkannya selama ini, itu hanya mimpi saja dan gak bisa dilakukan. Lantas kenapa kalau hanya mimpi ditakuti, terus kalo ide khilafah dianggap utopis, kenapa juga harus khwatir dan diwaspadai ?” pungkasnya. (edys)