DOHA (Panjimas.com) — Qatar mengecam keras serangan milisi Syiah Houthi terhadap konvoi Utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed di ibukota Sana’a pada hari Senin (22/05).
Konvoi Utusan PBB tersebut dilaporkan mendapat serangan saat meninggalkan Bandara Sana’a untuk melakukan pembicaraan guna menyelesaikan konflik di negara yang dilanda perang tersebut.
Serangan itu adalah usaha yang keji dan putus asa untuk menggagalkan usaha PBB untuk menemukan solusi politik bagi krisis Yaman,” tegas Kementerian Luar Negeri Qatar dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AA.
Tindakan Ini menentang dukungan atas usaha yang bertujuan untuk mencapai proses perdamaian di Yaman, yang telah jatuh ke dalam perang saudara pada tahun 2014 setelah pemberontak Syiah Houthi dan sekutu-sekutunya menguasai Sana’a dan beberapa provinsi lainnya.
Pemerintah Yaman menyebut serangan terhadap utusan PBB tersebut sebagai “usaha pembunuhan”.Pada tahun 2015, Arab Saudi dan sekutu-sekutu Arabnya meluncurkan kampanye militer melalui udara secara besar-besaran yang bertujuan untuk membalikkan keunggulan militer Houthi dan menopang pemerintah pro-Saudi Yaman.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 warga Yaman telah tewas akibat konflik berkepanjangan ini, sementara itu lebih dari 11 persen dari jumlah penduduk negara itu terpaksa mengungsi, sebagai akibat langsung dari pertempuran yang tak kunjung usai.[IZ]