RAMALLAH (Panjimas.com) — Dalam pidatonya di Riyadh, Arab Saudi, seorang pemimpin gerakan politik Palestina Fatah mengecam keras pernyataan Presiden AS Donald Trump karena telah memberi label pada gerakan perlawanan Palestina Hamas sebagai organisasi “teroris”,Ahad (21/05).
“Hamas adalah bagian tak terpisahkan dari rakyat Palestina dan menghubungkannya dengan terorisme adalah serangan terhadap rakyat Palestina,” tegas Sultan Abul-Enein saat berbicara dengan Anadolu.
Sultan Abul-Enein menekankan bahwa Hamas adalah kelompok perlawanan yang telah memerangi aksi pendudukan Israel.
“Hamas dan semua kelompok Palestina lainnya menentang Israel sesuai dengan hukum internasional yang memungkinkan setiap orang yang tanahnya telah diduduki untuk melawan penjajah,” pungkasnya.
Saat berbicara di Arab Islamic American Summit di ibukota Saudi, Riyadh, Trump mengatakan “kekerasan fanatik” menyebabkan kerusakan terburuk di Timur Tengah sembari menyatakan bahwa “ISIS, Al Qaeda, Hizbullah, Hamas, dan begitu banyak lainnya harus diperhitungkan tidak hanya dalam jumlah kematiannya saja, tapi dalam beberapa generasi terkait lenyapnya mimpi [tujuan] mereka.”
Untuk bagiannya, Hamas mengecam keras label teroris Trump terhadap kelompok tersebut sebagai “bias” dukungan atas Israel.”Gambaran Trump tentang Hamas sebagai ‘organisasi teroris’ bermakna sebuah prasangka dukungan atas Israel dan tidak keberatan atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina,”pungkas anggota pimpinan Hamas, Mushir al-Masri kepada Anadolu.
Al-Masri menegaskan bahwa Trump harus menghentikan kebijakan standar ganda mengenai masalah Palestina dan “berpihak pada korban-korban Palestina. Untuk diketahui, Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh AS, EU dan Israel.[IZ]