SOLO (Panjimas.com)– Kriminalisasi Ulama, Pelecehan Agama, kedholiman terhadap umat Islam akhir-akhir ini menjadi bukti rezim pemerintah saat ini tidak tegas terhadap penegakan keadilan hukum.
Pimpinan Pusat Jamaah Ansharusy Syariah (JAS), Ustadz Muhammad Achwan saat ditemui di Masjid Tipes, Laweyan, Solo,mengatakan kegaduhan Negeri pimpinan Presiden Jokowi pada intinya merupakan perang haq dan bathil.
“Saya melihat ada kepentingan dibalik itu, isunya digemborkan isu komunis, padahal intinya itu antara haq dan bathil aja,” katanya pada Panjimas.com, Rabu (24/5/2017).
Ustadz Achwan menilai musuh Islam, Islamphobia dan orang munafik berusaha mengkriminalisasi Ulama, aktivis bahkan wartawan. Menurutnya karena mereka adalah orang yang anti dengan Islam.
“Orang Islam yang berpihak kepada kebathilan menggunakan isu seperti itu. Akhirnya Ulama dikriminalisasi, aktivis juga, wartawan juga ya. Mereka sudah rusak seperti itu, karena background mereka anti Islam, walaupun memakai baju Islam,” tandasnya.
Untuk itu, Dia berpesan kepada umat Islam tetap istiqomah menaati arahan Ulama. Harapannya umat semakin sadar bahwa telah diadu domba dan dipecah belah.
“Mereka puter-puter Islam seperti ini, ujung-ujungnya berpihak ke kita (umat Islam). Ini skenario Allah, itu harus yakin kita tetap Istiqomah dan bersatu. Mudah-mudahan umat ini sadar tidak tertipu dengan skenario mereka,” pungkasnya. (SY)