GAZA (Panjimas.com) — Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengecam keras pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut Hamas serupa dengan Al-Qaeda dan Islamic State (IS) dalam pidatonya di Riyadh, Arab Saudi pada hari Ahad (21/05).
“Gambaran Trump tentang Hamas sebagai ‘organisasi teroris’ bermakna sebuah prasangka dukungan atas Israel dan tidak keberatan atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina,”pungkas anggota pimpinan Hamas, Mushir al-Masri kepada Anadolu.
Al-Masri menegaskan bahwa Trump harus menghentikan kebijakan standar ganda mengenai masalah Palestina dan “berpihak pada korban-korban Palestina,”
Ia menambahkan bahwa Hamas akan terus menolak aksi pendudukan Israel. Saat berbicara di Arab Islamic American Summit di ibukota Saudi, Riyadh, Trump mengatakan “kekerasan fanatik” menyebabkan kerusakan terburuk di Timur Tengah sembari menyatakan bahwa “ISIS, Al Qaeda, Hizbullah, Hamas, dan begitu banyak lainnya harus diperhitungkan tidak hanya dalam jumlah kematiannya saja, tapi dalam beberapa generasi terkait lenyapnya mimpi [tujuan] mereka.”
“Beberapa perkiraan menyebutkan bahwa lebih dari 95% korban terorisme, adalah Muslim sendiri … Ini adalah tragedi proporsi epik. Tidak ada deskripsi tentang penderitaan yang dapat mulai diraihnya,” imbuhnya.[IZ]