JAKARTA (Panjimas.com) — Menyikapi pelbagai kasus penistaan agama Islam yang dilakukan oleh sejumlah orang yang berbeda keyakinan, tak bisa dipandang ringan dan diabaikan begitu saja. Mereka bukan hanya melecehkan ulama, tokoh Islam, tapi juga simbol Islam. Penghinaan itu kerap terjadi di media sosial.
Demikian dikatakan Ustad Muzayyin Marzuki, pengasuh pondok pesantren Ngruki, Solo dalam seminar “Menyongsong Kemenangan Islam” yang diinisiasi oleh Komnas Pemurtadan di Aula Gedung Dewan Dakwah Islam Indonesia di Jl.Kramat Raya 45 Jakarta Pusat belum lama ini.
Ustad Muzayyin mengatakan, ada beberapa sebab terjadinya pelecehan terhadap Islam. Pertama, disebabkan hati mereka yang buruk. Kedua, orang bayaran atau adanya kekuatan besar yang memperalat mereka. “Bagaimanapun, tipu daya dan makar mereka, tidak akan bisa melawan makar Allah. Islam tetap menang melawan mereka itu,” ujar ustad Muzayyin.
Apa yang harus dilakukan umat Islam saat ini? Beliau menjelaskan, “Umat Islam harus tetap menjaga kondisi tetap aman dan damai. Umat Islam harus menyikapi setiap kejadian dengan santun dan sabar. Umat Islam harus punya sumbu panjang. Musuh Islam nantinya akan letih sendiri. Karena umat Islam tidak terpancing untuk melakukan kericuhan,” ujarnya.
Ustad Muzayyin yakin, umat Islam akan menang, dan musuh Islam tidak akan bisa melumpuhkan kekuatan Islam. Sebab umat Islam punya cara dan strategi yang canggih dan cantik dalam pertarungan. “Kita menang dengan cara bertahan dan bersabar, seperti yang ditunjukkan pada Aksi 411, 212 dan aksi lainnya,” tandasnya.
Aparat juga diminta bersikap adil dan tetap menjaga keamanan dan ketertiban sesuai fungsinya secara profesional. “Sebab umat Islam sekarang juga sudah menemukan cara dan jalannya sendiri, yakni dengan cara yang sopan, elegan, damai dan dengan cara yang santun dalam menyampaikan aspirasinya saat ini, pungkasnya. (edys)