KARANGANYAR (Panjimas.com) – Mengapa kekhilafahan sekarang ini menjadi momok, orang takut membahasnya. Bahkan, cita-cita mendirikan Khilafah distigmakan anti NKRI. Ustadz Aris Munandar, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada kajian di Masjid Fatimah, Jaten, Karanganyar, Jumat (19/5), menjelaskan kekhilafahan yang saat ini dibidik pemerintah, seiring digulirkannya rencana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Dia membeberkan bahwa Surat An Nur ayat 55 sebagai dalil janji Allah turunnya kekhilafahan.“Benar-benar Allah akan memberikan kekuasaan, maksudnya apa? Allah akan memberikan Kekhilafahan, dimana? Dimuka bumi. Sebagai mana umat terdahulu itu sudah pernah diberikan kekhilafahan. Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, semuanya Nabi-nabi diberikan kekuasaan,” ucapnya.
Rasulullah juga diberi Khilafah, hingga sampai masa Turki Ustmani, Khilafah masih ada. Jika hari ini tidak ada Khilafah, kata Ustadz Aris Khilafah akan turun kembali, karena Allah memiliki nas (ketetapan) yang tidak akan pernah berubah.
“Rasulullah juga dijanjikan Khilafah kemudian dilanjutkan sahabatnya. Kalau begitu kekhilafahan itu ada nas nya atau tidak? Ini jawabannya, bahwa Allah menetapkan nas, apa ketetapan Allah? Pasti kekhalifahan itu akan diturunkan dimuka bumi,” tandasnya.
Dia melanjutkan, meski tudingan mendirikan Khilafah sebagai upaya memecahbelah, anti NKRI, dan sebagainya. Menurutnya kekhilafahan akan muncul kembali dengan atau tanpa peran masing-masing. Untuk itu Ustadz Aris meminta umat Islam mematuhi seruan dan perintah Ulama.
“Akankah janji Allah itu (Khilafah) hilang, dengan banyaknya orang yang melawan, memecundangi bahkan membubarkan Khilafah? Tetap, Allah akan menyempurnakan cahayanya, walaupun orang musyrik itu membencinya. Jadi tetap, walaupun sekarang ini ada orang yang menyalakan lilin seribu bahkan nanti ada satu juta, janji Allah akan tetap,” ungkapnya. (SY)