ANKARA, (Panjimas.com – Badan Agama terkemuka Turki baru-baru ini merumuskan strategi 2 cabang untuk memerangi Islamofobia di Eropa, demikian pernyataan Ketua Diyanet pada hari Sabtu (13/05).
Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu, Ketua Diyanet Mehmet Gormez mengatakan bahwa strategi baru tersebut akan mengumpulkan para pelopor Muslim di Eropa dan mengatur pertemuan dengan komunitas-komunitas non-Muslim.
Syaikh Gormez mengatakan bahwa Diyanet akan mengadakan pertemuan pertama pada 22-25 Mei mendatang di Provinsi Sakarya bagian barat Turki.
Dia menambahkan bahwa pertemuan Sakarya akan mengumpulkan para pejabat agama dari 120 negara, termasuk penasihat agama yang bekerja sebagai perwakilan Diyanet, Atase
Keagamaan dan Koordinator Dinas Keagamaan.
Syaikh Mehmet Gormez menambahkan bahwa pertemuan yang lebih besar nantinya akan diadakan di Eropa dan disebut sebagai pertemuan Muslim Eropa.
Dia mencatat 2 perkembangan signifikan dalam Islamofobia di seluruh dunia.
“Pertama, fobia telah beralih ke permusuhan dengan mengalahkan kebencian.”
Dan kedua, fobia tersebut bergeser dari media dan medan politik ke lapisan sosial lainnya,” jelas Ketua Diyanet itu.
Syaikh Mehmet Gormez menegaskan bahwa Islamofobia tidak hanya dipermasalahkan oleh umat Islam tapi juga lembaga-lembaga agama dan para pelopor muslim harus secara serius membahasnya.[IZ]