ANKARA, (Panjimas.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Jumat (12/05) memberikan kartu identitas warga nasional Turki kepada aktivis berusia tujuh tahun, Bana Alabed, yang terpaksa mengungsi ke Turki dari Aleppo, Suriah karena situasi peperangan yang berkecamuk di sana.
Bana, beserta ibu, ayah dan duansaudara laki-lakinya diberi kewarganegaraan Turki oleh Erdogan, mengutip laporan Anadolu. Sebagaimana diketahui, keluarga Bana berada di antara ribuan warga sipil yang dievakuasi dari kota Aleppo yang dikepung rezim Assad pada Desember tahun lalu.
Tak lama setelah keluarga Alabed tiba di Turki, mereka disambut secara resmi oleh Erdogan dan istrinya, Emine, di ibukota Ankara.
Bana al-Abed menjadi viral setelah gadis cilik berusia 7 tahun asal Aleppo itu dengan Twitternya menggemparkan dunia karena secara berani memberikan gambaran tragis pengeboman Aleppo di Suriah.
Bagi 369.000 followernya di twitter, Bana adalah simbol tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Suriah, meskipun rezim Bashar al-Assad mengecam hampir setiap kicauan yang setiap hari Bana dan ibunya unggah di Twitter, dengan menyebutnya sebagai propaganda.
Saat ini jumlah para pengungsi Suriah di Turki mencapai angka hampir 3 juta jiwa.
Sementara itu, Libanon menjadi rumah bagi lebih dari satu juta pengungsi Suriah, dan Yordania dengan 657.000 pengungsi, sementara pengungsi Suriah lainnya tersebar di Irak, Mesir dan negara-negara Afrika Utara lainnya.
Ratusan ribu warga Suriah juga telah melarikan diri ke Eropa, tetapi tidak semua dari mereka telah diberikan status sebagai pengungsi, masih banyak diantara mereka yang terlantar dan bernasib tak jelas. [IZ]