ANKARA (Panjimas.com) — Sebuah “mekanisme lima negara” antara Turki, Pakistan, Qatar, Malaysia dan Indonesia akan berupaya memperbaiki stabilitas regional, demikian pernyataan Menteri Pertahanan Fikri Isik pada hari Rabu.
Aliansi Muslim 5 negara ini disepakati ketika pameran maritim dan dirgantara di Kuala Lumpur digelar pada bulan Maret lalu, aliansi muslim 5 negara ini akan berfokus pada pertahanan untuk mengeksplorasi cara-cara meningkatkan keamanan.
“Saya pikir mekanisme tersebut juga akan memberikan kontribusi pada stabilitas kawasan dan ketenangan dunia,” kata Isik pada pameran industri pertahanan di Istanbul, dikutip dari Anadolu.
Dia menambahkan bahwa model tersebut akan memberi contoh bagi negara-negara lain untuk diikuti. Kesepakatan Kuala Lumpur menekankan hubungan pertahanan antara negara-negara mitra (Pakistan, Qatar, Malaysia dan Indonesia).
Diskusi pada bulan Maret berfokus pada pentingnya persatuan di kalangan umat Islam dan bagaimana menghadapi tantangan keamanan seperti radikalisme, ekstremisme dan terorisme, menurut pernyataan Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein.
Skema yang diusulkan akan melibatkan kolaborasi antara industri pertahanan dan militer serta fokus pada pemeliharaan perdamaian dan bantuan kemanusiaan.
Inisiatif ini juga akan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar anggota untuk memperbaiki kesalahpahaman tentang Islam. Sebuah pertemuan tingkat menteri dijadwalkan diadakan di Qatar akhir tahun ini.[IZ]