SUKOHARJO (Panjimas.com)– Saat menjadi pembicara bedah Buku “Islam Tuhan Islam Manusia” yang digelarForum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) di Masjid Baitul Makmur, Solobaru, Grogol, Sukoharjo, Ustadz Muinudinillah Basri, MA mengungkap pencatutan namanya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta.
Bedah buku yang beberapa waktu lalu, menjadi sorotan publik. Pasalnya, IAIN membuat kegaduhan dengan menghadirkan tokoh Syiah, Haidar Bagir dan mengundang pengamanan dari TNI-Polri sebanyak 1200 personil.
Ustadz Muin mengatakan bahwa secara sepihak IAIN menyebar Broadcast revisi kajian bedah Buku dengan mencatut namanya disandingkan dengan Haidar Bagir. Menurutnya ini akan menjadi polemik di masyarakat, terutama umat Islam.
“Sejak awal yang terjadi di IAIN tidak setuju, saya bilang saya ingin menemui. Setelah pertemuan itu, menyebar BC, nama saya beredar dimana-mana, bahwa saya akan hadir di bedah buku itu,” katanya dihadapan ribuan peserta yang hadir, Kamis (11/5/2017).
Dia juga dicecar di media sosial, dari sekedar ungkapan meledek sampai upaya memfitnah semakin deras. “Ketika nama saya akan hadir, ribut di lapangan. Teman-teman mengatakan Ustadz ikut hadir ya? Saya nggak komentar, yang jelas orang-orang Gumuk nyerang saya. Ngomongnya gini, katanya mau bubarin, tak tahunya mau duduk bersama,” ujarnya.
Sudah menjadi komitmen bahwa Ustadz Muin tidak akan hadir dalam kajian tersebut. Kalau hadir, nanti dibilang Ustadz Muin menyetujui dan mengakui ketokohan Syiah.
“Sejak awal saya nggak setuju, lha kalau ikut hadir itu namanya saya mengakui. Ada yang komentar lagi, katanya maunya perang, ketika dapat giliran debat, e malah lari. Dasar mulut comberan. Saya maju kena mundur juga kena,” ucapnya.
“Haidar Bagir yang jelas dia mengakui menerbitkan buku-buku Syiah,” imbuh dia. (SY)