GAZA (Panjimas.com) — Isu terkait tahanan Palestina yang dipenjarakan oleh Israel akan tetap menjadi prioritas utama Hamas. Demikian pernyataan tegas Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik baru Hamas, hari Senin (08/05).
Haniyeh menegaskan hal ini dalam pernyataan pers pertamanya sejak pemilihannya sebagai kepala biro politik Hamas, ini disampaikan saat dirinya berpartisipasi dalam aktifitas wujud solidaritas terhadap aksi mogk makan massal ribuan tahanan Palestina dipenjarakan Israel.
“Perkara tahanan-tahanan tersebut, akan tetap menjadi prioritas utama Hamas dan semua pemimpin Palestina,” kata Haniyeh.Kami katakan kepada para tahanan, pembebasan Anda adalah kewajiban nasional, martabat Anda adalah martabat seluruh rakyat Palestina.Kami menolak untuk menerima penghinaan dan pemenjaraan yang sedang berlangsung. Kami akan terus berupaya membebaskan rakyat kami”, tandasnya seperti dikutip dari AA.
Ismail Haniyeh merupakan mantan perdana menteri di pemerintahan Hamas yang bergerak di Jalur Gaza, Haniyeh dipilih sebagai pemimpin Hamas dalam pemilihan internal yang diadakan pada hari Sabtu (06/05).Haniyeh menggantikan Khaled Meshaal, yang menjabat sebagai pemimpin Hamas sejak tahun 1996.
Pada tanggal 17 April, lebih dari 1.000 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel memulai aksi mogok makan terbuka untuk menuntut lebih banyak hak waktu kunjungan ke penjara, perawatan medis yang lebih baik, dan perawatan yang lebih baik untuk narapidana perempuan.
Aksi mogok makan tersebut dipimpin oleh tahanan senior Palestina dan ikon perlawanan Marwan Barghouti, yang telah mendekam di penjara Israel selama lebih dari satu dekade.
Menurut perhitungan pemerintah Palestina, Israel saat ini memenjarakan lebih dari 6.500 warga Palestina – termasuk 57 perempuan dan 300 anak – di 24 pusat penahanan di seluruh negeri.[IZ]