GAZA (Panjimas.com) — Sejumlah warga Palestina melakukan demonstrasi pada hari Senin (08/05) di luar kantor Komite Palang Merah Internasional di Jalur Gaza untuk mendukung ribuan tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan massal selama 22 hari di penjara-penjara Israel.
“Kami datang hari ini untuk menunjukkan solidaritas dengan anak-anak kami yang dipenjarakan di penjara-penjara Israel. Tahanan menderita praktik rasis terhadap mereka oleh otoritas penjara,” tegas Neama Haddad, Ibu dari salah satu tahanan tersebut, dikutip dari Anadolu.
Para pengtunjuk rasa membawa foto-foto tahanan dengan spanduk-spanduk yang mendesak tekanan internasional untuk membebaskan para tahanan Palestina tersebut. “Kami meminta organisasi internasional untuk membebaskan para tahanan dari penjara Israel,” kata Haddad.
Sekitar 1.500 tahanan Palestina pada hari ke-22 melakukan aksi mogok makan massal untuk menuntut kondisi yang lebih baik di penjara Israel, yang dipimpin oleh pemimpin senior Palestina Marwan Barghouti. Pemogokan tersebut juga mendorong demonstrasi di masyarakat Palestina yang lebih luas.
Sementara itu komite pengorganisasian di balik pemogokan tersebut menyerukan serangkaian demonstrasi dalam pekan depan, termasuk membersihkan semua toko-toko dari produk Israel pada hari Rabu (10/05) sebagai tindakan boikot dan pemogokan umum keesokan harinya. .
Pada hari Ahad (07/05), sekelompok dokter Israel meminta rekan-rekannya baik di Israel maupun di luar negeri untuk menolak rencana untuk memaksa para tahanan Palestina yang mogok makan. Aksi tersebut dipelopori oleh tahanan Palestina Marwan Barghouti yang telah lama dipenjarakan Israel, selama lebih dari satu dekade.
Menurut angka Palestina, Israel saat ini menahan lebih dari 6.000 warga Palestina – termasuk 57 perempuan dan 300 anak-anak – dalam 24 pusat penahanan di seluruh negeri. Aksi mogok makan kolektif ribuan tahanan Palestina ini sebagai bentuk ketidaktundukan dan aksi pemberontakan melawan penindasan pendudukan Israel, baik secara praktek maupun hukum.
Chairman of the Detainees and Ex-Detainees Affairs Commission, Issa Qaraqe mengatakan keputusan aksi pemogokan menyusul gagalnya upaya dialog dan diskusi dari para tahanan dengan apa yang disebut “manajemen pusat-pusat penahanan” untuk memperbaiki situasi mereka.Qaraqe menunjukkan bahwa para tahanan Palestina tersebut adalah tawanan perang dan pembela permasalahan rakyat serta martabat dan hak rakyat Palestina untuk kebebasan.
Ketua Komisi Urusan Tahanan dan Mantan-Tahanan itu juga menambahkan bahwa aksi mogok makan massal ini sangat penting, mengingat fakta bahwa gerakan ini dipimpin oleh anggota Parlemen Marwan Barghouti, seorang anggota Komite Sentral Fatah, dan sejumlah tahanan yang berpartisipasi di dalamnya. Qaraqe menegaskan desakan para tahanan untuk melanjutkan mogok makan mereka sampai hak-hak mereka dijamin dan terpenuhi.
Lebih lanjut Issa Qaraqe memperingatkan otoritas pendudukan Israel terhadap penggunaan hukum yang memungkinkan pemaksaan makan tahanan dan penindasan terhadap tawanan perang, atau teknik lain untuk meningkatkan tekanan pada mereka.[IZ]