HADRAMAUT (Panjimas.com) — Tentara Yaman pada hari Senin (08/05) mengumumkan kebijakan jam malam sementara dan status keadaan darurat di bagian timur provinsi Hadhramaut. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh komandan militer dan pemerintah daerah di Provinsi Hadhramaut.
Langkah tersebut, berlaku untuk Direktorat Dawan Hadhramaut, selain itu buntut kebijakan itu dilaporkan melibatkan pengerahan bala bantuan militer baru ke daerah tersebut.
“Dengan maksud untuk menjamin keamanan lokal, kami diwajibkan untuk memberlakukan keadaan darurat di Dawan,” demikian diungkapkan Komando Zona Militer Kedua Hadhramaut dan otoritas lokal di Direktorat Dawan.
Kebijakan status keadaan darurat dan jam malam yang menyertainya, menurut militer hanya bersifat sementara, dan mulai berlaku pada hari Senin (08/05).
Pada hari Senin pagi (08/05), bala bantuan militer yang substansial – dilatih oleh koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi – dilaporkan tiba di pinggiran Dawan, menurut seorang pejabat pemerintah daerah yang berbicara dengan Anadolu secara anonim karena sensitivitas isu tersebut.
Beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan dalam serangan – yang disebutkan diklaim oleh Al-Qaeda – di Direktorat Dawan dan Al-Dulayah Hadhramaut.Serangan terakhir ini terjadi pada Ahad malam (08/05) ketika sebuah kamp tentara di direktorat diserang oleh militan. Tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan tersebut.
Sejak April tahun lalu, tentara Yaman – yang didukung oleh koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi- telah berhasil merebut kembali sejumlah kota di Hadhramaut dari Al-Qaeda, termasuk Port Mukalla, ibu kota provinsi tersebut.
Yaman yang kini menjadi negara miskin, tetap dalam keadaan kacau sejak tahun 2014, ketika milisi Syiah Houthi dan sekutunya menguasai ibukota Sanaa dan bagian-bagian lain negara ini.[IZ]