SRINAGAR, (Panjimas.com) – Seorang warga sipil Kashmir terbunuh dan 5 warga lainnya mengalami luka-luka di Jammu dan Kashmir pada hari Kamis (04/05).
Kematian tersebut terjadi saat pasukan India melakukan operasi pencarian terbesar di wilayah yang disengketakan tersebut dalam lebih dari satu dekade.
Sementara itu ribuan muslim desa-desa di Distrik Shopian di selatan Kashmir menjadi objek operasi pasukan India pada hari Kamis pagi, helikopter India dan pesawat tak berawak (drone) digunakan untuk pertama kalinya.
Kepolisian India mengatakan bahwa pihaknya menjalankan operasi untuk menyerang milisi pro-kemerdekaan yang mereka percayai hadir di wilayah tersebut dalam jumlah besar, namun operasi tersebut dibatalkan sekitar 10 jam kemudian tanpa keberhasilan.
Namun, menjelang petang, kepolisian India mengatakan sebuah unit tentara India disergap oleh gerilyawan Kashmir di daerah Kellar, Shopian.
Seorang sopir warga sipil, yang berada dalam kendaraan patroli tentara yang bergerak itu, terbunuh dalam baku tembak.
Operasi Penggerebekan Rumah ke Rumah
“Kami mendapat informasi tentang kehadiran militan di desa-desa dan ini adalah operasi untuk menetralisir mereka tapi ternyata tidak terlalu berhasil,” kata seorang pejabat polisi senior, saat berbicara kepada Anadolu Agency. “Akan ada banyak operasi seperti sekarang”, tandasnya.
Tindakan keras di sekitar 20 desa di Shopian dilakukan secara bersamaan oleh tentara India, pasukan paramiliter dan polisi.
Menurut penduduk setempat, pengumuman dilakukan pagi-pagi agar orang berkumpul di tempat di mana pasukan India melakukan parade identifikasi dan penggerebekan dari rumah ke rumah.
Mohammad Ramzan Hajam, seorang penduduk Shopian, mengatakan kepada Anadolu, “Rasanya seperti dulu selama tahun 1990an. Tapi kali ini mereka juga menggunakan helikopter dan drone.”
“Kami pikir mereka ingin membuat kami takut, dengan memberi kami peringatan tentang apa yang dapat mereka lakukan kepada kami jika kami terus menuntut kemerdekaan dan mendukung para pejuang [Kashmir] yang merupakan anak-anak, saudara-saudara laki-laki dan tetangga-tetangga kami.”
Gerakan Anti-India dan Kemerdekaan Kashmir
Perasaan anti-India telah meningkat tajam terutama di Jammu Kashmir sejak pembunuhan seorang Komandan pejuang Kashmir yang populer pada Juli tahun lalu.
Pasca gugurnya komandan itu, ratusan ribu penduduk Kashmir segera turun ke jalan untuk menggelas aksi protes pro-kemerdekaan Kashmir.
Lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir, menurut sumber di Kepolisian, telah ditangkap karena berpartisipasi dalam aksi protes pro-kemerdekaan.
Setidaknya 100 warga sipil sejauh ini telah tewas dibunuh pasukan India selama bentrokan itu dan lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir lainya menderita luka-luka, demikian menurut laporan Departemen Kesehatan, perhitungan ini dimulai sejak 8 Juli tahun lalu ketika kerusuhan pecah setelah seorang Komandan Muslim Kashmir dibunuh oleh pasukan India.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]