SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ratusan massa mengatas namakan Perkumpulan Pencinta Keluarga Nabi (PPKN) mendatangi kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (9/5/2017).
PPKN yang merupakan salah satu elemen umat Islam di Solo itu menolak kajian bedah buku “Islam Tuhan Islam Manusia” karena dianggap membawa paham sesat Syiah.
Massa yang datang secara bergelombang itu, akhirnya berorasi diluar Kampus IAIN. Sementara bedah buku “Islam Tuhan Islam Manusia” dengan pembicara Haidar Bagir tetap jalan terus dengan pengawalan ketat aparat TNI dan Polri sebanyak 1200 personil.
“Haidar Bagir ini telah lama menjadi sorotan kaum muslimin, karena menodai ajaran Islam karena dia beragama Syiah. Tidak ada baiknya, coba kalian lihat negara yang di situ ada Syiahnya pasti di situ akan perang, ada penindasan,” kata salah satu orator.
Lebih lanjut, Ustadz Nurhadi Wasono dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surakarta menyampaikan kepeduliannya dengan sistem pendidikan yang bersih dari pemahaman sesat Syiah. Dia tidak rela jika di kampus-kampus Islam justru menjadi bibit penyebaran Syiah.
“Kepada bapak polisi, kepada pengelola pendidikan IAIN, kami orang muslim yang punya kepedulian pada pendidikan dan generasi. Kami tidak rela pendidikan kami, tidak rela generasi kami dihancurkan orang-orang Syiah, kami akan membela pendidikan kami ini,” ujarnya.
Hampir sekitar tiga jam mereka berorasi dan memahamkan kesesatan Syiah. Namun tidak ada satupun pihak kampus yang menemui para pendemo. Ratusan Mahasiswa yang tidak mau ikut kajian Haidar Bagir memilih menonton demo yang mengkritisi kampus mereka.
“Saya tidak suka kajiannya, pilih lihat ini saja. Banyak kok yang tidak suka dengan kajiannya itu, tahu Haidar Bagir tokoh Syiah,” kata salah satu Mahasiswa yang enggan menyebut namanya. [SY]