KAIRO (Panjimas.com) — Otoritas Mesir pada hari Sabtu (06/05) secara khusus membuka perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza yang diblokade Israel selama 3 hari untuk mengizinkan warga Palestina yang terdampar untuk kembali ke rumah-rumah mereka.
“Terminal [Rafah] akan tetap terbuka dalam satu arah selama 3 hari berturut-turut untuk memungkinkan mereka yang terdampar di sisi perbatasan Mesir untuk kembali,” kata otoritas penyeberangan yang dikelola Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AA.
Ini adalah pertama kalinya Mesir membuka persimpangan perbatasan setelah 55 hari penutupan, demikian menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza. Sejak penggulingan Presiden Mohamed Morsi dalam kudeta militer 2013, Mesir telah mengelola perbatasan Rafah dengan Gaza dan terus ditutup terkecuali ada kebijakan khusus.
Penutupan yang panjang pada persimpangan Rafah membuat daerah kantong pantai Gaza dengan hampir 2 juta penduduk itu ke ambang bencana kemanusiaan. Penyeberangan Rafah merupakan satu-satunya titik akses Gaza ke dunia luar yang tidak berada di bawah kendali Israel.[IZ]