SUKOHARJO (Panjimas.com) – Kedatangan Haidar Bagir sebagai pembicara bedah buku Islam Tuhan Islam Manusia, yang dianggap membawa ajaran sesat Syiah, di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah ditolak berbagai elemen umat Islam.
Selain Perkumpulan Pencinta Keluarga Nabi (PPKN) dan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Solo Raya, hadir pula Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS), Dr Muinuddinillah Basri, Lc, MA.
Ustadz Muinuddinilah yang hadir sebagai orator, memberikan kuliah singkat tentang bahaya kesesatan ajaran Syiah khusus untuk 1200 personil aparat kepolisian dan TNI yang mengamankan kajian tersebut.
“Saya sebetulnya menangis melihat bapak polisi, bapak tentara melindungi orang yang seharusnya bapak semuanya usir. Karena Syiah sangat bahaya, saya sudah berdebat dengan Syiah 30 tahun yang lalu,” katanya diatas mobil orasi, Selasa (9/5/2017).
Ustadz Muin -sapaan akrabnya- merasa prihatin, karena masih banyak orang yang tidak tahu kesesatan Syiah. Bahkan kiai, ustadz dan ulama banyak yang tidak paham aqidah Syiah yang berbahaya.
“Saya punya murid 5 tahun saya bina, dia dari Syiah dan tobat dari kesyiahannya. Kesimpulannya banyak yang tidak tahu tentang Syiah, banyak Kiai yang tidak paham adanya Syiah. Kalau seorang profesor, kemudian mahasiswanya bilang, profesor ini istrinya zina, mertuanya kafir, muridnya bejat. Kira-kira profesor ini tersinggung tidak? Kira-kira Mahasiswa ini menghina tidak. Syiah menghina lebih dari itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ustadz Muin, menjelaskan bahwa orang Syiah menghina Allah, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, keluarga Nabi, Al-Qur’an dan para sahabat Nabi. Ajaran yang berangkat dari kedengkian itu sebagai aqidah sesat Syiah.
“Bapak polisi, bapak tentara dengarkan, saya sudah siap dengan resiko yang saya hadapi. Sungguh Syiah telah menghina Allah dengan mengatakan Allah tidak tahu ghaib. Syiah menghina Al-Qur’an dengan mengatakan Al-Qur’an itu palsu. Syiah menghina sahabat dengan mengatakan para sahabat kafir. Ini aqidah Syiah merusak segalanya,” ucapnya.
Ustadz Muin mengakui bahwa suatu negara akan rusak dan hancur manakala ada Syiah mulai masuk dan menguasai. Dia mencontohkan Yaman, Suriah, Iraq dan Afganistan, sampai sekarang bergejolak karena disana ada Syiah.
“Bapak polisi dan tentara, saya ingatkan anda. Saya melihat dengan mata saya sendiri bahwa tidaklah satu negara yang dimasuki Syiah kecuali negara itu akan terjebak perang horisontal. Yaman bagaimana presidennya diusir, anda tahu Suriah habis negerinya oleh Syiah, semua negara hancur gara-gara Syiah,” cetusnya.
Untuk itu, dia mengingatkan polisi dan TNI untuk mewaspadai Syiah yang hari ini mulai eksis di Indonesia. Bukti nyata di beberapa daerah bahwa Syiah telah mengancam keamanan negara menurutnya harus menjadi pertimbangan.
“Apakah bapak Polisi rela Indonesia hancur? Saya ingatkan bapak-bapak, jangan sampai diperalat oleh Syiah. Di Kalsel mereka mengatakan, kami akan menghabisi Muhammadiyah dibumi Kalsel. Di Madura jumlah mereka sedikit tapi sudah bergerak, di Jember sudah ada yang meninggal dunia,” ungkapnya. [SY]