SUKOHARJO (Panjimas.com) – Kedatangan Haidar Bagir yang dianggap membawa paham sesat Syiah, melalui bedah buku “Islam Tuhan Islam Manusia” di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah mendapatkan penolakan dari umat Islam.
Sejumlah elemen masyarakat pun melakukan aksi menolak kedatangan tokoh Syiah tersebut. Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Solo Raya, Ustadz Tengku Azhar turut berorasi di luar kampus.
“Buku Islam Tuhan Islam Manusia hanya berisi pembelaan Haidar Bagir dan hanya melegetimasi bahwa Syiah adalah sesuatu yang tidak sesat. Di kampus IAIN dia ingin mengatakan bahwa Syiah adalah manhaj yang diakui umat Islam, padahal Majelis Ulama Indonesia telah memutuskan Syiah adalah paham yang sesat yang menyesatkan,” kata Ustadz Tengku, Selasa (9/5/2017).
Ustadz Tengku Azhar mengatakan bahwa dalam buku Haidar Bagir sebenarnya ingin menularkan pemahaman aqidah sesat Syiah terkait Al Quran telah berubah. Pemahaman ini tentu sangat berbahaya dan menyesatkan.
“Tidaklah pantas seorang penista Islam diberi ruang, diberi panggung oleh IAIN. Di buku ini Haidar Bagir juga ingin mengatakan bahwa Al Quran telah berubah, dengan mengatakan bahwa sebenarnya dalam keyakinan ahlus sunnah banyak riwayat mengatakan ada ayat-ayat yang hilang. Ini tujuannya ingin memberikan pemahaman pada IAIN bahwa aqidah Syiah, Al Quran telah berubah ingin dipahamkan oleh Haidar Bagir,” ujarnya.
Lebih lanjut Tengku Azhar, mengungkapkan bahwa pihak IAIN yang memberikan panggung terhadap kesesatan Syiah, dinilai intoleran terhadap umat Islam, yang merasa resah dengan acara yang digelar tersebut.
“Berapa Mahasiswa yang hadir 600 orang? sedangkan kaum muslimin Indonesia dan para ulamanya telah menjelaskan kesesatan Syiah. Berarti kalau pihak IAIN memberikan panggung dan ruang kepada orang yang menistakan Al Quran, ini berarti IAIN tidak toleran kepada umat Islam,” ungkapnya. [SY]