JAKARTA (Panjimas.com) – Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ustadz Ismail Yusanto membantah tudingan dan menolak rencana pembubaran yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Pemerintah, dalam hal ini Menko Polhukam, Wiranto, menuding bahwa HTI telah mengancam kemanan dan keutuhan NKRI. (Baca: Pemerintah akan Bubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI))
“Selama ini aktifitas HTI telah menimbulkan benturan di masyarakat yang mengancam keamanan dan ketertiban serta keutuhan NKRI, sehingga pembubaran menjadi langkah yang diambil,” kata Wiranto di Jakarta, Senin (8/5/2017).
Menyikapi tudingan tersebut, Ustadz Ismail Yusanto menegaskan bahwa HTI selama ini aktif berdakwah ke tengah masyarakat dan memberikan penyadaran positif dalam bingkai syariah Islam. Kader-kader HTI pun tersebar luas di berbagai pelosok daerah. (Baca: HTI Menolak Keras Rencana Pembubaran Oleh Pemerintah!)
Selain itu, HTI juga tidak pernah melakukan hal-hal yang merongrong serta membahayakan keutuhan negara.
Pihak HTI sendiri selama ini tidak pernah diajak berdialog oleh pemerintah, guna melakukan klarifikasi, hal apa saja yang dianggap mengancam keamanan, ketertiban dan keutuhan NKRI. Dipertanyakan pula, sejak kapan HTI dianggap merongrong keutuhan negara.
“Silahkan dibuktikan!” tegas Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Hamfara Yogyakarta tersebut.
Sementara di sisi lain, Menko Polhukam, Wiranto, seharusnya sudah mengetahui tentang HTI, yang telah puluhan tahun berdakwah di Indonesia. Apalagi, Wiranto sendiri pernah hadir saat diundang HTI. Saat itu, Wiranto hadir menjadi pembicara dalam Halqah Pemikiran dan Peradaban Islam bertajuk “Syariah Masa Depan Politik Indonesia? Membaca Trend Survei Syariah” di Wisma Antara, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2008).
Ustadz Ismail Yusanto sendiri masih ingat, Wiranto sedikit pun tidak memberikan kritik terhadap HTI jika dianggap mengancam NKRI. Bahkan ketika itu Wiranto berbicara mengenai pandangan syariat Islam menurut dirinya.
“Pak Wiranto pada waktu itu hadir dalam acara Halaqah Islam dan Peradaban, berbicara tentang syariah dan Pak Wiranto mengatakan, syariah itu dalam pandangan partai kami itu Hati Nurani Rakyat (HANURA),” ujarnya.
Jika seandainya HTI dianggap mengancam keamanan dan ketertiban serta keutuhan NKRI, tentu saja mantan Panglima TNI seperti Wiranto tak akan hadir dalam acara tersebut.
“Bahkan kami pernah berdialog enam mata,” imbuh Ustadz Ismail.
Oleh sebab itu, Ustadz Ismail Yusanto mempertanyakan, ada apa dengan Wiranto yang dulu bersahabat dengan kelompok Islam, seperti HTI, di kemudian hari justru ingin membubarkannya.
“Justru itu kita heran, ada apa dengan beliau?”
Meski demikian, menyikapi rencana pembubaran HTI oleh pemerintah, Ustadz Ismail Yusanto telah mempersiapkan langkah-langkah hukum untuk menghadapinya. [AW]