PONTIANAK (Panjimas.com) – Aksi menentang Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis, ternyata tak hanya dilakukan di Aceh. Ratusan umat Islam Kalimantan Barat juga menggelar aksi damai di Bundaran Tugu Untan di Jalan A Yani 1, Pontianak Tenggara Kalimantan Barat, Sabtu (6/5/2017) sore.
Mereka memprotes isi pidato Gubernur Kalbar, Cornelis di Kabupaten Landak yang mereka nilai memprovokasi masyarakat Kalbar untuk mengusir ulama.
Ratusan umat Islam yang berasal dari suku Melayu Kalbar itu menggelar demo dengan membawa poster yang bertuliskan, “kamek Melayu mengutuk pidato Cornelis sang provokator”, “kamek Melayu tak ngacau agama kitak”, “turunkan Cornelis, tak pantas jadi Gubernur”, seperti beberapa video yang beredar di Youtube.
Mereka juga menegaskan bahwa selama ini umat Islam tidak pernah mengusir pendeta atau pastur di Kalimantan, namun mengapa para ulama justru diusir. Para demonstran menyatakan akan menggelar aksi yang lebih besar lagi, dengan mendatangkan puluhan ribu massa, untuk menentang sikap Cornelis.
Selanjutnya, sejumlah pemuda yang tergabung dalam organisasi persatuan orang Melayu, akan menggugat isi pidato Gubernur Kalbar Cornelis ke pengadilan.
Dalam pidatonya di Kabupaten Landak, Kalbar beberapa waktu lalu, Gubernur Kalbar Cornelis mengajak warga yang hadir untuk mengusir Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab dan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnaen jika datang ke Kalbar.
“Islam itu tidak seperti yang Rizieq tawarkan dengan Tengku Zulkarnain itu. Kalau dia datang di tempat kita, Kalimantan Barat, usir! Saya jadi provokatornya!” demikian kutipan video tersebut.
Pidato provokatif yang menyinggung umat Islam itu disampaikan Cornelis pada saat acara Gawai Dayak di Kabupaten Landak pada Kamis (27/4/2017) yang lalu.
Provokasi Cornelis itu terbukti, saat Ketua Umum FPI, KH Ahmad Shabri Lubis, berencana mengisi tabligh akbar, dipulangkan oleh aparat, saat baru saja tiba di Bandara Supadio, Pontianak. [AW/dbs]
https://youtu.be/7ACcfmd3gqA