YERUSALEM, (Panjimas.com) – Tentara Israel mengkoordinasikan aktifitas militernya di Suriah bersama Rusia, demikian pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu (03/05) dalam sebuah wawancara dengan sebuah saluran berita Israel berbahasa Rusia.
“Koordinasi ini bertujuan mencegah bentrokan antara kedua militer kami (Israel-Rusia),” pungkasnya.
Netanyahu mengklaim bahwa dia telah membahas konflik Suriah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan Maret saat kedua pemimpin tersebut bertemu di Moskow.
“Saya mengatakan kepada Putin bahwa kami bekerja di Suriah untuk memblokir pengiriman senjata dari Iran ke Hezbollah melalui Suriah,” katanya, dilansir Anadolu.
“Saya akan terus menginstruksikan tentara Israel untuk berupaya menggagalkan kegiatan tersebut,” tegasnya.
Perdana Menteri Israel itu menambahkan: “Saya mengatakan kepada Putin bahwa ada dua pilihan di sana (di Suriah): untuk mengkoordinasikan antara militer Rusia dan Israel atau bentrokan militer.”
“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya lebih memilih opsi pertama,” kata Netanyahu.
Pejabat Israel berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak ingin melihat Suriah yang kini dilanda peperangan menjadi basis militer bagi Iran.
Sejak pecahnya konflik Suriah di awal tahun 2011, Israel kadang-kadang menyerang beberapa sasaran di wilayah Suriah.
Milisi Syiah Hezbollah Libanon, sementara itu, telah berjuang di samping pasukan rezim Assad sejak tahun 2012.[IZ]