SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo dan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mencegah kajian pemikiran Tokoh Syiah, Haidar Bagir digelar di Graha Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo, Kamis (04/05).
Lantaran Rektor IAIN keluar Kota, kedatangan Ustadz Nurhadi Wasono, bagian dakwah MUI dan Ustadz Muinudinillah Basri MA, ketua DSKS ditemui Kepala Senat IAIN, Bapak Prof. DR. Utsman. Mereka berharap bedah buku “Islam Tuhan Islam Manusia” tulisan Haidar Bagir dibatalkan.
Ustadz Nurhadi menekankan kerja sama antara IAIN dengan umat Islam Soloraya. Dia berharap pihak kampus mengerti keresahan umat Islam Soloraya, sehingga Kajian tersebut bisa dibatalkan.
“Sudah seharusnya pihak pengurus mendengarkan umat Islam di sekitar. Dan kita ingin sekali menjalin hubungan baik dengan teman-teman di IAIN,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ustadz Muin menjelaskan secara singkat kesesatan, dan penistaan Syiah terhadap ajaran Islam. Dia juga menjelaskan bahayanya Syiah bagi NKRI.
“Syiah itu bertentangan dengan agama Islam, bahkan melecehkan Nabi, dan para sahabat Rasulullah. Bahkan penghinaan mereka terhadap keluarga dan istri nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Utsman akan memperjuangkan keinginan masyarakat untuk tidak menghadirkan Haidar Bagir. Dia berjanji untuk menyampaikan keberatan tersebut pada pihak Rektor IAIN dan panitia penyelenggara.
Sementara itu, Ustadz Mas’ud Izzul Mujahid, Sekjen ANNAS (Aliansi Nasional Anti Syiah) Solo Raya yang turut rombongan, menawarkan kerja sama IAIN dalam hal kajian ilmiah tentang Syiah.
“Jika memang IAIN, terkhusus pihak pengurus hendak berbicara Ilmiyah tentang Syiah, kita hadirkan saja kajian ilmiah tentang kesesatan Syiah. Baik dalam bentuk tablig Akbar atau kajian, ini lebih ilmiah,” ucapnya. (SY)