JAKARTA (Panjimas.com) – Islamic Book Fair (IBF) kembali digelar oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta pada 3-7 Mei 2017 di Jakarta Convention Center (JCC). IBF 2017 ini merupakan pameran yang ke-16 diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta.
“Pameran buku Islam terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara itu menyiapkan sekitar 52 acara di panggung utama dan panggung Kidszone,” kata Ketua Panitia IBF 2017 M Anis Baswedan, Selasa (2/5).
Pada hari pertama, Rabu (3/5), ajang IBF 2017 ditandai dengan pembukaan oleh Ketua MUI KH Ma’ruf Amin. “Kemudian dilanjutkan dengan penganugerahan Islamic Book Award 2017 untuk buku-buku terbaik,” ujar Anis.
Pada siang hari, pukul 13.00-14.30 akan ada Islamic fashion Show oleh Mezora. Setelah itu, pukul 14.30-16.00,
motivator dan inspiring hijrah Peggy Melati Sukma akan meluncurkan buku berjudul “Seri Perjalanan Dakwah”.
Acara sore hari akan diisi dengan talkshow “From Heaven With Love” yang menampilkan Muhammad Alvin Faiz. Pada malam hari, pukul 19.00-20.30 ada talkshow “Menguatkan Ukhuwah Menuju Kebangkitan Umat, dengan Islam Washatiyah” dengan narasumber Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin.
IBF ke-16 tahun 2017 akan berlangsung hingga Ahad (7/5). Pameran ini diikuti 158 penerbit yang menempati 230 stan dan puluhan peserta non-penerbit. Jumlah stan secara keseluruhan mencapai 329 stan, baik untuk peserta penerbit buku, maupun non-penerbit seperti halal food, busana muslim, travel haji, poperti, peralatan permainan anak, dan sebagainya.
Pada IBF 2017 ini, panitia mengangkat tema tentang ‘Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam’. Tema ini diangkat sebagai upaya dari Ikapi DKI Jakarta dalam mendorong minta baca masyarakat agar semakin meningkat.
Merujuk data the United Nations Education, Social, and Culture Organization (Unesco), minta baca masyarakat Indonesia tergolong masih rendah, yakni 1:1.000. Artinya, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca tinggi dari setiap 1.000 orang penduduk. Angka ini terbilang cukup rendah.
Sementara itu, bila merujuk pada studi “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61).
Berbagai upaya telah dilakukan banyak pihak untuk mendorong minat baca ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggalakkan ‘Gerakan Literasi Sekolah’ (GLS). Salah satunya adalah dengan mewajibkan para siswa untuk membaca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
Hal serupa juga dilakukan oleh pihak lainnya untuk mendorong gerakan literasi ini, seperti yang dilakukan Harian Republika dan Dompet Dhuafa dan gerakan literasi umat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan literacy award, dan lainnya.
Ketua Ikapi DKI Jakarta, Hikmat Kurnia menjelaskan, tema yang diusung panitia penyelenggara Islamic Book Fair (IBF) 2017, yakni ‘Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam’ sebagai upaya lembaga tersebut untuk menciptakan manusia cerdas dan unggul. (desastian)