JAKARTA (Panjimas.com) – Majelis Ta’lim Wirausaha (MTW) yang didirikan oleh Ustadz Valentino Dinsi, SE, MM, MBA pada tanggal 25 September 2016 yang lalu mengadakan Pelatihan Mandiri Masjid: Membangun Ekonomi Umat Berbasis Masjid yang dihadiri lebih 5.000 orang perwakilan 2.353 masjid dari seluruh Indonesia dan Malaysia.
Follow up dari Pelatihan Masjid Mandiri dan untuk tetap menjaga spirit 212 adalah Latihan Kader Masjid Mandiri, sebuah pelatihan untuk membangun ekonomi umat berbasis masjid serta mencetak Pemimpin Masa Depan Indonesia, dan menyatukan umat Islam di bidang ekonomi serta mengfungsikan masjid sebagaimana fungsi masjid di zaman Rasululah Saw.
Mengapa masjid? Ketua Majelis Ta’lim Wirausaha (MTW) Valentino menjelaskan, setibanya hijrah dari Makkah ke Madinah, Muhammad Saw melakukan tiga hal: membangun masjid, mempersaudarakan Muhajirin dan Anshor (setelah itu turun perintah Zakat, Infaq dan Shadaqoh), kemudian membangun ekonomi dengan memerintahkan Abdurrahman bib Auf untuk menguasai pasar yang sebelumnya dikuasai Yahudi. Setelah tiga gerakan itu, Islam menyebar ke penjuru dunia hingga ke Indonesia.
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia HM Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 850 ribu masjid dan mushalla yang terdaftar, bagaimana dengan yang tidak terdata?
Penduduk Indonesia berjumlah 254,9 juta jiwa. Selama ini kita bangsa Indonesia hanya menjadi Pasar dan Konsumen semata, saatnya umat Islam mengambil peran ekonomi.
Belajar dari Turki
Turki dalam 10 tahun dibawah Erdogan menjelma menjadi negara industri yang maju, bebas hutan dan pusat keuangan nomor empat di dunia. Erdogan seolah menjadi contoh kepemimpinan bagi negara-negara muslim di dunia.
Yang telah dilakukan Erdoga dari sisi politik, ekonomi, sosial dan budaya, namun yang paling fenomenal adalah Gerakan shalat Subuh berjamaah di masjid, Gerakan Zakat, Infaq dan Shadaqah, serta Gerakan Ekonomi Umat.
“Apa yang dilakukan Erdoga hanyalah mencontoh apa yang telah dilakukan Rasulullah Saw, MTW merasa terpanggil untuk membangun kembali ekonomi umat dengan menjadikan masjid sebagai basis utama pembinaan umat, sebagaimana di masa Rasulullah Saw,” ungkap Valen, panggilan akrabnya.
MTW yang telah menghasilkan puluhan ribu pengusaha dari masjid, ditambah sistem dan teknologi, Insyaallah Gerakan Ekonomi Berjama’ah, membangun ekonomi umat berbasis masjid akan tersebar luar ke seluruh Indonesia.
“Hari ini Indonesia kita melihat, ramainya gerakan shalat Subuh berjamaah pasca Gerakan 212. Lalu tumbuh lembaga Ziswaf (zakat, infaw, dan shadaqah). Kini tinggal Gerakan Ekonomi Umat saja yang akan kita mulai. Apa yang MTW lakukan melalui Gerakan Membangun Ekonomi Umat Berbasis Masjid adalah salah satu upaya membangkitkan ekonomi umat,” ungkap Valentino. (desastian)