JAKARTA, (Panjimas.com) – Maraknya kasus anak terkena pornografi saat ini, sungguh tak bisa dipandang sebelah mata. Para orang tua harus lebih serius menjaga buah hatinya agar selamat dari predator anak yang sangat aktif baik di dunia maya maupun dunia nyata.
Demikian disampaikan oleh Penulis Buku Mendidik Karakter dengan Karakter Ida S. Widayanti dalam Seminar Parenting bertemakan ‘We Say No to Child Pornography’ yang diselenggarakan Laznas BMH bekerjasama dengan LPAI dan LAZIS Masjid Babussalam Jakarta Timur, Selasa (25/04).
“Sekarang ini sebagian besar anak-anak SD sudah ada yang sangat ketergantungan dengan gadget. Dan, sebuah pelatihan anak membuktikan bahwa nyaris setiap anak pernah akses video dan gambar tidak patut,” ungkap Ida.
Sebab itu, selain perhatian yang lebih serius, Ida juga menekankan orang tua untuk memahami dan mengenalkan konsep gadhul bashar kepada anak.
Gadhul bashar artinya, masih kata Ida, menghindarkan anak dari bentuk tontonan yang mengandung unsur pornografi, pornoaksi, dan segala hal yang mengundang syahwat. “Baik yang terdapat di media cetak, maupun elektronik, media lingkungan yang tidak kondusif,” jelasnya.
Namun, yang tak kalah penting, lanjut istri dari Pemimpin Redaksi majalah Suara Hidayatullah ini, para orang tua mesti membatasi penggunaan gadget sang buah hati.
“Gadhul bashar yang pertama dan utama adalah dengan membatasi anak dalam interaksi dengan HP, internet, dan lainnya, agar tak disalahgunakan pada hal-hal yang negatif,” imbuhnya.
Dalam seminar parenting ini hadir juga pemateri seperti, Seto Mulyadi (Ketua Umum LPAI) dan Reza Indragiri Amriel (Ketua Bidang Pemenuhan Hak Anak LPAI). Acara dimoderatori oleh Amalia Bagum (Ketua Komunitas Hijrahheart). [TM]