JAKARTA (Panjimas.com) – Malam puncak Miss Indonesia 2017 yang digelar di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat , Sabtu (22/4) lalu, memilih Achintya Nilsen sebagai juara ajang kecantikan. Achintya mengklaim dirinya berasal dari Nusa Tenggara Barat.
Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi pun angkat bicara terkait pemenang Miss Indonesia 2017, Achintya Holte Nielsen yang mengaku sebagai perwakilan NTB. Gubernur selaku kepala daerah tidak mengetahui ada peserta Miss Indonesia 2017 yang mewaikili NTB.
“Tidak bisa sembarangan wakili NTB, apalagi ketika ditelisik ternyata bukan orang NTB,” ujarnya di komplek kantor gubernur seperti dilansir Radar Lombok (Jawa Pos Group), Rabu (26/4).
Menurutnya, dirinya sangat menyambut baik apabila ada pihak-pihak yang berinisiatif mempromosikan pariwisata NTB. Kontribusi dalam bentuk apapun, tentunya harus diberikan apresiasi. Namun tentunya harus ada komunikasi yang baik.
Dalam membangun pariwisata, Dia menyadari tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah membutuhkan kerjasama dengan semua elemen. “Pada prinsipnya kita hargai semangat itu, namun kalau kita sudah bicara representatif daerah maka harus jelas aturannya,” tegas gubernur dua periode ini.
Zainul Majdi meminta kepada penyelenggara Miss Indonesia dan kontes serupa, apabila ingin menampilkan perwakilan daerah, maka harus dilibatkan juga peran pemerintah daerah. Jangan sampai terjadi lagi seperti kasus Adchintya, yang mengaku mewakili NTB padahal orang Bali.
Persoalan yang terjadi saat ini, menurut gubernur, harus menjadi koreksi bagi semua pihak. Terutama penyelenggara acara tidak boleh bertindak sesuka hati tanpa ada komunikasi dengan daerah. “Penyelenggara apapun, kalau gunakan nama daerah ya bicara dulu dengan daerah,” ujarnya.
Meski demikian, Dia mengaku tidak ingin memperbesar persoalan Achintya yang mengaku mewakili NTB. Namun, tegasnya, semua pihak bisa saling menghargai. “Kan ada juga dinas pariwisata dan SKPD terkait, kita harus saling menghargai biar sama-sama enak,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, gubernur juga menyarankan agar kegiatan-kegiatan seperti Miss Indonesia tidak hanya mempertontonkan kecantikan saja. Hal yang lebih penting dan harus diutamakan bagaimana tingkat kepedulian seseorang, kecerdasan peserta dan lain sebagainya.
Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, Yusron Hadi menegaskan, Achintya Nielse bukanlah wakil NTB dalam ajang Miss Indonesia 2017 seperti pengakuannya. “Yang bersangkutan menurut informasi kita terima tidak bermukim atau berasal dari NTB sebagaimana dipersyaratkan kepada setiap peserta ajang Miss Indonesia,” ucap Yusron menambahkan.
Seperti diberitakan, Achintya Nilsen mengungguli 33 kontestan lain dari seluruh Indonesia. Atas prestasi tersebut Achintya Nilsen sebagai Miss Indonesia 2017 bakal mewakili tanah air di Miss World 2017. Acara itu dilaksanakan di Tiongkok pada Desember mendatang.
Achintya Nielsen , kelahiran Denpasar pada 1 Januari 1999 dan berdarah campuran Norwegia ini, saat ini duduk bangku kelas 3 Sekolah Menengah Atas.
Miss Indonesia 2017 digelar Yayasan Miss Indonesia dan RCTI, diikuti 34 finalis dari 34 provinsi. Ini merupakan ajang yang e-13 kalinya. Tahun ini audisi digelar di empat kota besar yakni Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Ditambah dengan lima audisi khusus di Bali, Medan, Banda Aceh, Makassar, dan Semarang.
Liliana Tanoesoedibjo selaku Chairwoman of Miss Indonesia Organization mengatakan bahwa peserta di atas dipilih lewat seleksi sesuai kriteria. Bukan hanya faktor kecantikan, tapi juga kepribadian. (desastian)