JAKARTA (Panjimas.com) – Pendakwah Syekh Ali Jaber saat pertama datang ke Indonesia membayangkan, penduduk Indonesia yang berjumlah 200 juta lebih dan mayoritas beragama Islam, akan memenuhi barisan shalat berjamaah di masjid. Tapi faktanya, jumlah yang banyak itu, tetap membuat masjid dalam keadaan sepi, terutama saat Subuh.
Syekh Ali sangat menyayangkan jika masih ada keluarga muslim yang tidak melaksanakan shalat lima waktu. Bisa dipastikan, keluarga muslim yang tidak menunaikan shalat adalah akibat kurangnya ilmu dan pendidikan agama (Islam). Butuh upaya keras agar mereka yang mengaku muslim untuk mau menunaikan shalat.
“Terpenting, orang tua harus menjadi contoh dan teladan yang baik. Orang tua juga harus belajar agama, agar dapat mengajarkan anggota keluarganya untuk menjadi muslim yang taat dan menjaga shalatnya. Kalau orang tuanya tidak shalat, bagaimana bisa menjadi teladan dan memimpin keluarganya . Orang tua yang tidak bisa menjadi teladan bagi istri dan anak-anaknya, tanggungjawabnya sangat berat di akhirat kelak,” ujar pendiri Yayasan Syekh Ali Jaber kepada Panjimas di kediamannya di Rawamangun, Jakarta.
Dikatakan Syekh, shalat itu bukan amalan biasa. Shalat adalah amal yang tidak bisa ditinggal, bahkan dalam keadaan sakit sekalipun. Shalat itu tiang agama. Runtuhnya shalat sama dengan jatuhnya agama. Sebagian ulama ada yang berpandangan, seorang muslim yang tidak shalat bukanlah seorang muslim lagi. Meski demikian, kita tidak bisa menghukumi secara perorangan dengan menyebut orang yang tinggalkan shalat itu kafir atau munafik.
“Ingatlah sabda Rasulullah Saw, barangsiapa tinggalkan shalat saja satu kali saja secara sengaja, maka dia telah berbuat kufur. Itulah sebabnya, meninggalkan shalat dengan sengaja termasuk dosa besar. Bahkan, bisa menyebabkan seseorang mati dalam keadaan su’ul khatimah,” ungkap Syekh.
Syekh Ali mengatakan, shalat merupakan kebutuhan, bukan sekadar menggugurkan kewajiban. Karena itu, barang siapa yang ingin berkomunikasi dengan Allah secara langsung, maka jagalah shalat. Dan, jika ingin mendengar Allah bicara, maka bacalah Al Qur’an.
“Jika amalan ibadah yang lain datang melalui wahyu, sedangkan shalat, Allah perintahkan langsung dengan memperjalankan Rasulullah Saw melalui peristiwa Isra Miraj, “ ujarnya. (desastian)