YOGYAKARTA (Panjimas.com)– Kemenangan paslon tiga Anies-Sandi pada Pilkada di DKI Jakarta, Kamis (20/4/2017), ternyata bukan hanya disambut oleh warga Jakarta saja, melainkan juga di beberapa daerah. Di Masjid Jogokariyan, Mantrijeron,Yogjakarta, misalnya, ratusan warga menyaksikan pemotongan kerbau bermoncong putih.
“Alhamdulillah, rakyat Jakarta sudah membuktikan, mereka bukan lagi kerbau-kerbau dungu yang bisa digiring melalui media masa, para pemimpin pembohong dan ulama-ulama su’. Sehingga rakyat telah memilih jalan kebenaran dengan memilih pemimpin sebagaimana tuntunan dalam Al-Qur’an dan Sunah,” kata Ustadz Muhammad Jazir ASP, Dewan Syuro Masjid Jogokariyan.
Takmir dan remaja Masjid Jogokariyan mengatakan, penyembelih kerbau merupakan simbol untuk membuang semua atribut rakyat yang dianggap bodoh. “Masjid Jogokariyan terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat, bagaimana memilih pemimpin yang terbaik bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia. Karena pemimpin itulah yang menentukan maju tidaknya sebuah negara,” imbuhnya.
Daging kerbau hasil sembelihan selanjutnya dimasak oleh warga dan disiapkan 1000 porsi untuk jamaah Sholat Jumat (hari ini), pada tanggal 21 April 2017 di Masjid Jogokariyan. Takmir Masjid mempersilahkan yang bisa hadir untuk mengajak saudara muslimnya.
Sementara itu di Jakarta, euforia kemenangan paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno tak hanya dilakukan relawan dan partai pengusung, tapi juga warga Jakarta. Aksi plontos rambut merupakan wujud syukur atas kemenangan paslon yang didukung PKS dan Partai Gerindra tersebut. “Saya punya nazar, jika Anies-Sandi menang, saya akan cukur gundul bersama,” kata Didi, salah seorang warga Jakarta, belum lama ini (19/4).
Didi tidak sendiri, Satria, warga Depok, meski tidak mencoblos, juga ikut bernazar untuk memplontoskan rambutnya.“Begitu Anies-Sandi menang dalam Quick Count, saya nazar untuk dianter istri saya ke tukang cukur. Nazar saya gunduli rambut saya,” kata satria. (SY/des)