JAKARTA (Panjimas.com) – Tujuh lembaga survei menampilkan proses hitung cepat atau quick count untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua pada Rabu (19/4/2017). Hasilnya, pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno mengungguli pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarto Saiful Hidayat.
Ketuju lembaga survei itudiantaranya, Litbang Kompas, Charta Politica, LSI Denny JA, SMRC, Indo Barometer, VOxpol Center dan Polmark. Litbang Kompas misalnya, data mencapai 98 persen, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh suara 41,97 persen dan Anies-Sandi memperoleh 58,0 persen. Sedangkan, LSI (data 99,71%): Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat: 44,59 persen. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno: 55,41 persen.
Pasangan calon petahana di Pilgub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat angkat bicara setelah hasil hitung cepat (quick count) keluar. Ahok-Djarot menyampaikan selamat kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno atas kemenangannya meski mengaku masih menunggu hasil dari KPU.
“Kita sudah melihat hasil perhitungan secara quick count dan tentunya nanti kita akan juga menunggu hasil hitungan dari real count yang nanti akan diumumkan KPU DKI,” ungkap Djarot dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2017).
Djarot pun menyampaikan ucapan selamat kepada Anies-Sandi, yang sebelumnya sudah angkat bicara soal kemenangan mereka. Dia pun meminta kepada seluruh pendukung untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik dalam melampiaskan kekecewaan.
“Berdasarkan quick count, Pak Anies dan Pak Sandi, saya sampaikan ucapkan selamat kepada beliau, sambil kita menunggu nanti hasil penghitungan secara real count yang secara resmi akan dikeluarkan KPU,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh cagub incumbent Ahok. Dia mengingatkan agar kebersamaan tetap dijunjung tinggi. “Selamat, Pak Anies dan Pak Sandi dan seluruh timses, pendukung semua. Sama, kita ingin Jakarta baik karena kita ingin Jakarta menjadi rumah kita bersama,” tutur Ahok pada kesempatan yang sama.
Sementara itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyoroti sejumlah survey, yang menempatkan elektabilitas pasangan calon Basuki- Djarot di bawah pasangan calon Anies-Sandiaga, mengatakan, survei bukanlah penentu akhir.
“Tidak bisa begitu. Survei menurut saya hanyalah sebuah panduan. Bukan yang menentukan,” ujar Megawati usai mencoblos di TPS 027, dekat kediamannya bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).”Yang menentukan tentunya adalah masyarakat DKI sendiri,” lanjut dia.
Sedangkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, Rabu (19/4/2017) sore saat mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, mengatakan, “Masalah kalah dan menang kan belum keluar itu hitungan resminya. Tunggu dong, sabar. Belum, belum,” ujar Djan. (desastian)