JAKARTA (Panjimas.com) – Front Pembela Islam (FPI) menggelar konferensi pers terkait aksi penyerangan rumah Ketua Tanfidizi DPD FPI DKI Jakarta, Buya Abdul Majid yang dilakukan oleh sekelompok orang berseragam Ansor atau Banser dan kelompok preman ambon pada Senin (17/4/2017) pada pukul 23.50 di daerah Kramat Lontar, Jakarta Pusat.
Ketua FPI Jakarta itu membuat laporan pengaduan kepada pihak aparat kepolisian di Polres Jakarta Pusat pada hari Selasa (18/4/2017).
Dalam laporannya yang disampaikan kepada aparat, Buya Majid mengatakan bahwa aparat diminta untuk mengusut tuntas pelaku penyerangan dan aksi kekerasan pada saat minggu tenang jelang Pilkada berlangsung pada hari Rabu.
“Kami juga meminta aparat mengusut tuntas para penyerang, juga pimpinannya serta para penyandang dananya yang menggerakan aksi penyerangan itu di hari tenang pilkada,” ujar Buya
Dalam keterangan persnya di hadapan para wartawan, Buya Majid juga meminta kepada KPUD untuk mendiskualisifikasi pasangan Ahok-Djarot yang melakukan aksi money politic dengan membagi-bagikan sembako pada masa tenang serta tindakan intimidasi.
Selanjutnya Buya Majid menyerukan kepada segenap masyarakat Jakarta untuk bersiaga penuh menjaga keamanan dan perdamaian pada saat pelaksanaan Pilkada. “Sambil terus berjuang mewujudkan Pilkada yang jujur dan adil serta aman dan damai,” ucapnya. [Edi]