YERUSALEM, (Panjimas.com) – Chairman of the Detainees and Ex-Detainees Affairs Commission, Ketua Komisi Urusan Tahanan dan Mantan-Tahanan, Issa Qaraqe menyatakan bahwa lebih dari 1.500 tahanan Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel akan melancarkan aksi mogok makan massal mulai hari Senin (16/04).
Qaraqe menegaskan bahwa sebagai aksi mogok makan kolektif ribuan tahanan Palestina ini sebagai bentuk ketidaktundukan dan aksi pemberontakan melawan penindasan pendudukan Israel, baik secara praktek maupun hukum.
Berbicara kepada Radio Mawtini pada hari Ahad (18/04), Qaraqe mengatakan keputusan aksi pemogokan menyusul gagalnya upaya dialog dan diskusi dari para tahanan dengan apa yang disebut “manajemen pusat-pusat penahanan” untuk memperbaiki situasi mereka.
Qaraqe menunjukkan bahwa para tahanan Palestina tersebut adalah tawanan perang dan pembela permasalahan rakyat serta martabat dan hak rakyat Palestina untuk kebebasan.
Ketua Komisi Urusan Tahanan dan Mantan-Tahanan itu juga menambahkan bahwa aksi mogok makan massal ini sangat penting, mengingat fakta bahwa gerakan ini dipimpin oleh anggota Parlemen Marwan Barghouti, seorang anggota Komite Sentral Fatah, dan sejumlah tahanan yang berpartisipasi di dalamnya.
Qaraqe menegaskan desakan para tahanan untuk melanjutkan mogok makan mereka sampai hak-hak mereka dijamin dan terpenuhi.
Lebih lanjut Issa Qaraqe memperingatkan otoritas pendudukan Israel terhadap penggunaan hukum yang memungkinkan pemaksaan makan tahanan dan penindasan terhadap tawanan perang, atau teknik lain untuk meningkatkan tekanan pada mereka.
Qaraqe meminta lembaga hak asasi manusia setempat, organisasi Arab dan lembaga internasional untuk bertindak pada level internasional untuk mendukung para tahanan dalam memberikan perlindungan hukum kepada mereka dalam rangka mewujudkan hak-hak para tahanan.[IZ]