JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menerbitkan buku berjudul Paradoks Indonesia. Buku setebal 132 halaman tersebut dibuatnya untuk memberitahu kepada seluruh warga negara Indonesia bahwa kekayaan negara saat ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Melalui buku ini, saya ingin memberitahu kondisi negara Republik Indonesia saat ini. Negara kalian sendiri,” katanya saat memberikan pidato dalam dialog bertajuk “Kepemimpinan Bangsa Yang Bermartabat dan Berkeadilan” yang diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Senin (17/04) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Menurutnya harus ada kesadaran bahwa tidak mungkin Indonesia berhasil kalo ekonomi tidak di tangan kita sendiri.
Prabowo menjelaskan, Indonesia mempunyai bauksit, bahan baku untuk membuat aluminium. Tapi yang mengolahnya negara asing.
“Kekayaan alam kita dibeli murah oleh bangsa asing, lalu diolah. Nanti hasil olahannya dijual ke Indonesia dengan harga berlipat-lipat. Berarti selama ini Bangsa Indonesia mensubsidi bangsa lain,” tegasnya.
Prabowo menjelaskan dirinya bukanlah ahli ekonomi, namun sebagai mantan prajurit militer dirinya dekat dan sudah lama mempelajari pertahanan negara.
Dalam studi pertahanan yang dilakoninya, dia menemukan dua kesimpulan besar, pertama bahwa faktor utama pertahanan negara terletak pada kekuatan ekonomi. Kedua, setiap peperangan selalu bermuara pada perebutan sumber daya alam.
“Maka melalui buku saya ini, saya ingin memberitahu bahwa negara Indonesia sudah 72 tahun merdeka. Namun kesenjangan sosial malah semakin lebar,” tutupnya. [TM]