JAKARTA, (Panjimas.com) – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai ekonomi neoliberal yang dianut Indonesia saat ini sangat bertentangan dengan Pancasila. Dia bersedih dengan sikap ahli ekonomi dan para guru yang tidak mau mengungkap kesalahan ekonomi neoliberal.
“Ekonomi neoliberal yang dianut Indonesia hanya merugikan rakyat kecil,” katanya saat memberikan pidato dalam dialog bertajuk “Kepemimpinan Bangsa Yang Bermartabat dan Berkeadilan” yang diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Senin (17/04) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Menurutnya, neoliberal salah satunya membicarakan indeks saham. Namun jika dilihat pemilik saham di Indonesia hanyalah dikuasai segelintir orang saja.
Selain itu, indeks saham di dunia bisa diatur sedemikian rupa. “Saham bisa digoreng, menipu orang-orang kecil,” ujarnya.
Itulah yang saya sebut Paradoks Indonesia, lanjutnya. Sebuah fenomena kejanggalan. Indonesia sebagai negara kelima terkaya dengan sumber daya alam melimpah, tetapi rakyat dan negaranya miskin.
“Fenomenanya adalah adanya mengalir keluarnya kekayaan nasional dari Indonesia setiap tahunnya yang hanya menguntungkan segelintir orang saja,” tegasnya. [TM]