JAKARTA (Panjimas.com) – Arifin Prima selaku salah satu dari kuasa hukum tokoh Islam asal Bekasi Utara, Ustadz Ismail Ibrahim menegaskan, bahwa Pemerintah Kota Bekasi harus bersikap adil dan memperhatikan aspirasi umat Islam.
Apalagi, di Kota Bekasi begitu menjamur gereja-gereja liar dan proses pendiriannya yang diduga sarat manipulasi.
“Banyak gereja-gereja liar, ada di Wisma Asri, Prima Harapan Regency, harus ditertibkan. Itu tidak sesuai dengan peruntukkan, itu rumah dan toko,” kata Arifin, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/4/2017).
Arifin juga merasa heran, karena sampai saat ini tidak kurang dari 260 gereja liar di Bekasi, tapi Pemerintah Kota Bekasi masih belum bersikap tegas menyikapi permasalahan ini. Bahkan, tersebar berita justru akan diputihkan.
Diantara pendirian rumah ibadah yang bermasalah adalah Gereja Santa Clara, yang kini menyeret kliennya, Ustadz Ismail Ibrahim. Menurutnya, warga sekitar tidak mempermasalahkan soal Gereja Santa Clara-nya, yang dipersoalkan itu proses perizinannya yang diduga manipulatif.
“Sampai sekarang proses pembangunan Gereja Santa Clara itu status quo dan belum pernah dicabut oleh Walikota Bekasi,” tegasnya.
Ia juga memberikan nasehat kepada Walikota Bekasi, Rahmat Effendi untuk tidak melakukan pembiaran terkait masalah Gereja Santa Clara tersebut.
“Itu saya anggap masih status quo, tapi pembangunan tetap berjalan, alat pemancang, alat berat, nah itulah yang memancing kemarahan warga,” tandasnya. [DP]