JAKARTA (Panjimas.com) – Mantan Wakil Ketua Komisi Pembarantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menginginkan Pilgub DKI Jakarta dapat berjalan bersih, jujur dan adil. Namun, yang terjadi beberapa hari belakangan malah ditemukan beragam kasus politik uang berupa pembagian sembako di masyarakat.
Menurut Bambang bentuk money politic berupa bagi-bagi sembako itu sama dengan tindak korupsi. “Kalau kita mau anti korupsi maka kita lawan politik uang dan menerima sembako sama dengan korupsi,” terangnya usai melakukan pertemuan di kediaman Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (16/4).
Menarik untuk mengajak masyarakat melawan politik uang ini karena menurut Bambang Indonesia sedang memperkokoh pondasi demokrasinya. Sehingga demokrasi haruslah dibangun atas azas kejujuran dan tanpa intimidasi terlebih jika menyuap masyarakat dengan bentuk bagi sembako.
“Kita sedang membangun demokrasi, kalau hal seperti money politic terjadi masif di Jakarta maka ini berlawanan dengan proses pendewasaan demokrasi,” terangnya.
Menurut Bambang, Pilgub DKI Jakarta juga harus berjalan dengan baik dan berkualitas, sehingga money politic harus disikapi dan tidak boleh dibiarkan. “Ditakutkan jika money politic dibiarkan maka itu sama saja kita sedang menulis sejarah suram Pilkada di indonesia,” ucapnya. [Edi]