SUKOHARJO (Panjimas.com) – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, menggelar lomba “Panahan Djemparingan Gaya Mataraman” dalam rangka enam tahun lahirnya Bina Santri Mulia Archery, Ahad (16/4/2017).
Sebanyak 90 peserta terdaftar pada panitia dari berbagai daerah, paling jauh peserta dari Surabaya. Panitia membagi 2 kategori yakni kategori Santri usia di bawah SMA (Sekolah Menengah Atas) dan kategori Umum segala usia dewasa.
Ustadz Fauqon, ketua panitia mengatakan kegiatan lomba ini untuk melestarikan budaya adat Jawa dan Sunah Nabi. Peserta kata dia juga ada yang dari Hindu dan Nasrani.
“Kita ingin memulai menggairahkan panahan karena ini bagian budaya sunnah Nabi. Di pesantren, panahan buat santri kan mulai disorot dengan hal negatif, maka kami menegaskan bahwa ini juga bagian budaya adat Jawa,” katanya disela lomba.
Lebih lanjut, Ustadz Ibnu Chanifah, Direktur Ponpes Al Mukmin, dalam sambutannya mengaku senang dengan gelaran panahan tersebut. Menurutnya sejak tahun 1970an lokasi Al Mukmin sudah menjadi arena panahan yang digelar Kraton Kasunanan Surakarta.
“Selamat datang pada peserta lomba panahan bertepatan kelahiran santri bina mulia. Bahwa panahan itu untuk pesantren Ngruki bukan hal baru, setiap sore tahun 70an itu diadakan lomba panahan oleh Sunan Kraton Surakarta. Di situ sebelah sungai, namun karena ledakan penduduk dekat sungai Ponpes untuk hunian penduduk, sudah tidak digunakan,” ujarnya.
Sementara itu, Syaifuddin peserta dari Tim Sambernyowo Wonogiri termotivasi ikut lomba karena bagian dari sunah Rasulullah. Meski tidak berharap menang, dia ingin melestarikan sunah dan bagian adat Jawa.
“Kami ingin melestarikan adat dan yang pasti ini sunnah jangan anggap ini olahraga teroris. Tim Sambernyowo pernah diliput trans7 tapi belum disiarkan,” ucapnya mewakili lima orang yang ikut lomba. [SY]