ALGIERS (Panjimas.com) — Pemerintah Aljazair awal April lalu mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kepemilikan atas 600 peta sejarah dan manuskrip-manuskrip yang berasal dari masa Kekhalifahan Utsmani yang sebelumnya berada di negara tersebut.
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kebudayaan Aljazair, dokumen-dokumen tersebut dibeli pekan lalu di sebuah lelang publik di Perancis.
Dokumen sejarah dan manuskrip tersebut merupakan dokumen yang ada pada masa Utsmani-Aljazair serta tahun-tahun awal penjajahan Perancis di Aljazair.
Sekitar 600 naskah dan arsip bersejarah itu berhasil dibeli akhir Maret lalu di rumah lelang publik “Marambat-Malafosse” di kota Toulouse, Prancis, demikian menurut Kementerian Kebudayaan Aljazair, dikutip dari World Bulletin.
“Dokumen-dokumen tersebut termasuk manuskrip, foto, peta dan buku-buku langka,” jelas Kementerian Kebudayaan Aljazair tanpa memberikan rincian isi dokumen atau berapa biaya pembeliannya.
Persaingan untuk mendapatkan dokumen itu sangat ketat, kata Kementerian Kebudayaan, pemerintah Aljazair bersaing dengan sejumlah kolektor pribadi Prancis dan institusi lainnya yang mengajukan penawaran.
Kementerian Kebudayaan lebih lanjut mengatakan bahwa “dokumen tersebut akan membuka peluang dan kesempatan luas bagi para peneliti Aljazair untuk melakukan studi historis berdasarkan sumber-sumber utama yang andal valid”.
Kehadiran Kekhalifahan Utsmani di Aljazair berlangsung hampir 3 abad lamanya, dari mulai tahun 1518 sampai 1830. Sementara itu, Pendudukan Prancis di Aljazair berlangsung dari tahun 1830 sampai tahun 1962.
Pihak berwenang Aljazair telah lama menuding pasukan kolonial Prancis mencuri puluhan ribu dokumen era Kekhalifahan Utsmani dari Aljazair dan membawa naskah-naskah itu kembali ke Prancis.[IZ]