DAMASKUS (Panjimas.com) — Sebanyak 19 pengungsi Palestina dilaporkan tewas di Suriah selama bulan Maret, menurut sebuah LSM yang berbasis di London.
Dalam pernyataan yang dirilis hari Ahad (02/04), “Working Group for Palestinian Refugees in Syria”[“Kelompok Kerja untuk Pengungsi Palestina di Suriah”] menyatakan bahwa 6 pengungsi Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan senjata api, 3 lainnya karena insiden pemboman sementara 2 pengungsi akibat serangan bom.
Lima pengungsi lain meninggal dunia karena aksi blokade dan kurangnya perawatan medis, 2 pengungsi lain dieksekusi mati dan sisanya seorang pengungsi disiksa hingga mati oleh pasukan rezim Syiah Nushairoyah Bashar al-Assad, jelas LSM yang berbasis di London, Inggris itu.
“Working Group for Palestinian Refugees in Syria” mengatakan 7 dari korban jiwa dilaporkan meninggal di di Damaskus, 4 lainnyadi wilayah pedesaan Damaskus, sementara 4 lainnya di provinsi Aleppo, wilayah utara Suriah dan 3 di provinsi Daraa, wilayah Barat Suriah.
Menurut LSM tersebut, total sebanyak 3.474 pengungsi Palestina telah tewas di Suriah akibat konflik yang melanda negara itu sejak 2011.
Sejak awal 2011, Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas aksi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — aksi protes itu 2011 itu adalah bagian dari rentetan peristiwa pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].
Sejak saat itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 10 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, menurut laporan PBB.
Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akibat konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa. [IZ]