BELEDHAWO (Panjimas.com)— Setidaknya 15 orang, termasuk personil militer dan warga sipil dilaporkan tewas sementara 5 korban lainnya luka-luka setelah bom mobil meledak Ahad (09/04), menargetkan Komandan Angkatan Bersenjata Somalia yang baru saja ditunjuk.
Kelompok Al-Shabaab yang terafiliasi dengan Al-Qaeda mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu melalui radio Andalus.
Kapten Polisi Ismail Mohamed mengatakan bahwa ledakan itu menargetkan konvoi militer yang mengawal Jenderal Mohamed Ahmed Jimale, yang juga dikenal sebagai Jenderal Arfiid, Komandan baru Angkatan Bersenjata Somalia, di dekat gedung Kementerian Pertahanan di ibukota Somalia Mogadishu, dikutip dari Anadolu Agency.
“Apa yang terjadi hari ini adalah salah satu serangan paling mematikan yang pernah terjadi di Somalia,” imbuhnya. “Korban terluka sgeera dibawa ke Rumah Sakit Madina dan Darushifa untuk perawatan”, pungkasnya.
Korban tewas diperkirakan akan meningkat, ketika minibus yang membawa warga sipil juga hancur, kata Ismail Mohamed.
Juru bicara pemerintah kota Mogadishu Abdifatah Omar Hallane meyakinkan para wartawan bahwa Jenderal Arfiid selamat dari serangan itu.
“Saya tidak bisa menggambarkannya, Anda melihat bagian-bagian tubuh manusia tergeletak di sini. Target Al-Shabaab adalah warga sipil, karena bom meledak di sebuah minibus sipil, menewaskan semua penumpangnya” kata Hallane dalam konferensi pers.
Setelah ditunjuk sebagai Komandan 3 hari yang lalu, Jenderal Arfiid sedang dalam perjalanan menuju ke Kementerian Pertahanan untuk menghadiri upacara serah terima ketika serangan itu terjadi.
Pada hari Jumat (07/04), Presiden baru Somalia Mohamed Abdullaahi Mohamed Farmajo menyatakan perang terhadap Al-Shabaab dan mengganti Komandan militer, polisi, lembaga intelijen nasional, dan badan keamanan.
Serangan hari Ahad terjadi, hanya 3 hari setelah ranjau darat menghantam sebuah kendaraan sipil di wilayah Shabelle, Somalia, menewaskan sedikitnya 19 jiwa.
Hal ini juga terjadi sehari setelah sebuah pengadilan militer di Puntland, wilayah utara semi-otonom Somalia, mngeksekusi 5 anggota Al-Shabaab yang dihukum karena militansinya dan terlibat operasi pembunuhan 2 pejabat senior Puntland.[IZ]