MOSKOW, (Panjimas.com) – Tempat tinggal pelaku serangan bom St. Petersburg Akbarzhon Jalilov (21 tahun), telah ditemukan, rumahnya telah dicari dan dalam penyelidikan, demikian menurut juru bicara Komite Investigasi Rusia Svetlana Petrenko dalam pernyataannya hari Rabu (05/04).
“Tempat tinggal dari Akbarzhon Jalilov, yang menurut para penyidik telah meledakkan bom di kereta bawah tanah, telah ditemukan. Rumahnya sudah dicari. Kamera pengawasan mencatat tersangka meninggalkan rumah dengan tas dan ransel,” jelas Svetlana Petrenko kepada para wartawan setelah pertemuan operasional yang digelar Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin.
Menurut Petrenko, Ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin telah memerintahkan para penyidik untuk mendalami secara detail semua keadaan kejadian dan untuk memverifikasi semua data tentang identitas tersangka, termasuk koneksi dengan kemungkinan pelaku merupakan kaki tangan dari organisasi Islamic State (IS), yang dilarang di Rusia”, dikutip dari Sputnik.
“Kami mengkonfirmasi bahwa pelaku serangan teror diduga warga kelahiran Kirgizstan, berkewarganegaran Rusia, yakni “Akbarjon Jalilov”, Ia lahir pada tahun 1995 di kota Osh, Kirgizstan,” kata juru bicara GKNB, Komite Keamanan Nasional Negara-Negara Asia Tengah.
Ledakan bom terjadi pada Senin sore (03/04) diantara 2 stasiun metro St Petersburg yang menewaskan sedikitnya 11 jiwa dan melukai 51 orang lainnya, demikian menurut Kepala Administrasi Kementerian Situasi Darurat di St Petersburg Rusia.
Hingga kini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di Saint Petersburg.
Ledakan bom ini terjadi setelah diketahui kelompok Islamic State (IS) menyerukan serangan terhadap Rusia dalam rangka aksi balasan terhadap intervensi militer Rusia di Suriah melawan para jihadis.
Setidaknya 7.000 warga sipil dari negara-negara bekas Uni-Soviet, termasuk diantaranya 2.900 warga Rusia, telah bergabung dengan kelompok-kelompok di Irak dan Suriah, sebagian besar Islamic State (IS), demikian menurut Dinas Intelijen Rusia, FSB.
Serangan St.Petersburg Terencana Dengan Baik
“Ledakan bom mematikan pada hari Senin sore di stasiun metro St.Petersburg merupakan ‘kejahatan terencana’ yang ditujukan untuk menantang seluruh negeri,” demikian pernyataan para ahli keamanan Rusia seperti dilansir Sputnik.
Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik, Sergey Goncharov, Presiden Asosiasi Internasional Veteran Unit Anti-Teror Alpha Group, menyebutkan bahwa ledakan Senin adalah tindakan yang dipersiapkan dengan baik, yang dapat didahului oleh serentetan “peristiwa gangguan” yang bertujuan untuk mengalihkan perhatian polisi untuk memberikan keamanan di metro St Petersburg.
“Saya berpikir bahwa ini adalah tindakan terencana yang cukup baik, tetapi ini harus dikonfirmasi dengan pihak yang sedang menyelidiki kasus ini,” pungkasnya. [IZ]