AMMAN, (Panjimas.com) – Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani pada hari Rabu (29/03) mendesak faksi-faksi yang bersaing di Palestina (Hamas-Fatah) untuk segera mengatasi perbedaan diantara mereka dan membentuk pemerintah persatuan nasional yang kuat.
Tamim bin Hamad Al-Thani membuat pernyataan dalam pidato yang disampaikan dalam KTT Liga Arab ke-28, yang digelar di wilayah Laut Mati, Yordania.
Emir Qatar itu juga menggunakan kesempatan pidato politiknya itu untuk mengecam keras aksi pendudukan Israel atas tanah rakyat Palestina selama beberapa dekade lamanya,
Al-Thani menyerukan “tindakan kolektif untuk menekan masyarakat internasional – dan Dewan Keamanan PBB – untuk menolak pembentukan sebuah rezim apartheid,” dikutip dari AA.
Dia menyerukan pentingnya tekanan internasional terhadap Israel dengan maksud untuk menghentikan pelanggaran yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, sehingga dapat membebaskan mereka dari blokade yang tidak adil di Jalur Gaza, dan memaksa Israel untuk terlibat dalam pembicaraan damai yang serius.
“Persatuan Palestina adalah kunci untuk mengakhiri pendudukan,” tegasnya.
Al-Thani menekankan upaya-upaya terus dilakukan oleh Qatar dalam mencapai rekonsiliasi antara gerakan Hamas yang berbasis di Gaza dan gerakan Fatah yang berbasis di Tepi Barat.
Mengenai konflik Suriah, al-Thani menyerukan rezim Assad untuk melaksanakan resolusi yang diadopsi pada konferensi Jenewa 1 yang menyerukan pembentukan pemerintahan transisi untuk menjalankan urusan negara sementara waktu.
Emir Qatar itu juga menambahkan, bahwa “Rezim Suriah harus dipaksa untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan nomor 2336, yang menyerukan untuk akses cepat dan aman dari lembaga kemanusiaan di seluruh wilayah Suriah.”
Tamim bin Hamad Al-Thani juga mendesak negara-negara Arab untuk memenuhi kewajiban kemanusiaan mereka dalam rangka membantu rakyat Suriah.[IZ]