LONDON, (Panjimas.com) – Kelompok Ikhwanul Muslimin Mesir menyerukan kepada para pemimpin dunia Arab untuk menjembatani perbedaan diantara mereka selama pertemuan puncak tahunan di Yordania pekan ini.
Para pemimpin Arab dijadwalkan akan bertemu di Laut Mati di Yordania pada Rabu (29/03) untuk pertemuan puncak tahunan mereka, di tengah konflik yang melanda beberapa negara Arab seperti Suriah, Yaman dan Libya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Selasa (28/03) dari kantor Ikhwanul Muslimin di London, Inggris, Ikhwanul Muslimin mengutuk keras aksi “menumpahkan darah orang-orang Arab; Muslim dan Kristen, di tanah Arab”.
“Momen ini seharusnya tidak menjadi momen konflik atau keretakan,” tegas Ikhwanul Muslimin (IM) dalam siaran persnya, dikutip dari World Bulletin.
“Ini harus menjadi momentum untuk memberikan kembali hak-hak semua pihak, apakah penguasa atau mereka yang memerintah.”
Ikhwanul Muslimin telah menjadi subyek dari tindakan keras keamanan tanpa henti oleh otoritas Mesir sejak faksi militer menggulingkan Presiden Mohamed Morsi, Presiden yang dipilih secara bebas pertama kalinya di Mesir yang juga merupakan salah satu pemimpin Ikhwanul Muslimin, dalam sebuah kudeta militer tahun 2013.
Sejak kudeta militer itu, pemerintah Mesir telah menewaskan ratusan pendukung Morsi dan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin, bahkan ribuan anggota dan simpatisannya dipenjarakan.
Kelompok ini juga telah masuk daftar hitam sebagai organisasi “teroris” oleh otoritas yang didukung faksi militer Mesir.[IZ]