JAKARTA (Panjimas) – Agama hadir membawa nilai, hukum, etika, dan prinsip agar manusia bisa membedakan baik dan buruk, menjalankan segala aspek kehidupannya. Memisahkan agama dari salah satu aspek, sama artinya memberikan kekacauan pada aspek itu.
“Pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, memisahkan agama dari politik itu blunder dan berbahaya bagi kehidupan ummat manusia,” kata Ahmad Doli Kurnia, yang aktif di Aljam’iyatul Washliyah dan mantan Ketua Umum DPP KNPI periode 2008-2011.
Dalam keterangan persnya, Kamis (30/3) dikatakan Ahmad Doli, secara filosofis, dari zaman ke zaman kehidupan manusia, sejak manusia pertama diciptakan, Allah Tuhan Yang Maha Esa selalu mengutus Nabi dan Rasul dengan membawa pesan melalui keyakinan (agama) dan kitabnya untuk ditaati oleh manusia agar ada keteraturan dalam hidupnya.
“Di Indonesia pun sejak awal perjuangan merebut kemerdekaan hingga berdiri sebagai negara berdaulat yang diakui dunia, tidak pernah lepas dari kekuatan Ke-Tuhanan (agama). Yang paling konkret bisa kita lihat adalah pada Pancasila yang telah kita tetapkan dan yakini sebagai dasar negara.”
Adanya sila pertama itu menunjukkan dengan tegas bahwa di Indonesia agama (ajaran Ke-Tuhanan) tidak bisa dipisahkan dengan segala aspek kehidupan termasuk negara.
“Saya khawatir apabila pernyataan Jokowi itu dilakukan atas kesadaran penuh dan sungguh-sungguh ingin menjauhkan agama dari kehidupan bernegara, secara perlahan akan menjauhkan agama dari seluruh kehidupan manusia, dan saat itulah awal dari kehancuran peradaban manusia,” ungkap penulis buku Aksi Bela Islam 212 itu.
Kata Doli, melalui agamalah Tuhan mengajarkan tentang damai, tenteram, cinta sesama, saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Pernyataan Jokowi itu sangat berbahaya!!! (desastian)