GAZA, (Panjimas.com) – HAMAS akhir pekan lalu membantah laporan media yang mengklaim gerakan perlawanan Palestina tersebut telah berada di bawah tekanan untuk mengakui Israel.
Juru bicara HAMAS, Fawzi Barhoum, segera membantah klaim tersebut dan menggambarkan klaim itu sebagai “kebohongan tak berdasar”.
Barhoum menambahkan bahwa semua orang tahu posisi HAMAS pada isu pendudukan Israel ini.
Pihaknya menyerukan agar pemberitaan media untuk lebih akurat dan profesional serta menahan diri dari menyebarkan berita-berita yang sengaja dibuat dengan maksud untuk mendiskreditkan gerakan (HAMAS).
Situs berita Al-Mayadeen melaporkan “sumber HAMAS” yang mengatakan bahwa gerakan ini telah berada di bawah tekanan untuk mengakui Israel, namun HAMAS membantahnya.
Sumber itu mengomentari pernyataan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang mengatakan bahwa “HAMAS telah menunjukkan kesediaan untuk mengakui Israel”.
Hamas tidak menanggapinya, setelah Cavusoglu mengatakan bahwa Ankara telah memberikan tekanan pada HAMAS untuk meletakkan senjata dan masuk ke dalam negosiasi dengan Tel Aviv.
Al-Mayadeen melaporkan “sumber” yang mengatakan bahwa “HAMAS telah menyatakan kesediaan untuk mengakui Israel dan berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilu legislatif”.[IZ]