BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Forum Masjid-Mushollah Duta Harapan Telaga Mas, Ustadz Ismail Ibrahim dalam Aksi Tolak Gereja Santa Clara (GSC), memberitahukan hasil negosiasi antara pihak Kapolres Bekasi Kota dengan beberapa utusan massa aksi.
“Kapolres berjanji akan memediasi agar pembangunan gereja ini diberhentikan, sampai ada ketetapan hukum yang jelas,” kata Ustadz Ismail Ibrahim kepada Panjimas.com, di depan SMK Panjatek, Jalan Lingkar Utara, Bekasi Utara, Jum’at (24/3/2017).
Untuk diketahui, negosiasi antara kedua belah pihak dicapai setelah adanya aksi saling dorong dan saling lempar antara kedua belah pihak hingga berujung jatuhnya tiga korbang dari pihak massa yang melakukan aksi.
Seperti diketahui, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Anna Medika dengan luka di bagian kepala yang disebabkan oleh lemparan batu.
Lebih lanjut, dengan tegas Ustadz Ismail mengatakan, kalau dalam jangka waktu satu bulan tidak ada tanggapan, kita akan aksi lagi.
Adapun para utusan massa aksi yang turut serta dalam negosiasi dengan Kapolres Bekasi Kota Kombes Hero Henrianto ialah Ustadz Bernad Abdul Jabar, Ustadz Qoshim, Ustadz Very, Ustadz Ismail Ibrahim, dan Ustadz Aang Kunaifi. [DP]