MAGELANG (Panjimas.com) – Ratusan Umat Islam, berasal dari Front Aliansi Umat Islam Bersatu (FA-UIB), Koalisi Rakyat Urusan Pasar (Korup), Front Aliansi Pemuda Muntilan dan Magelang Corruption Watch, meminta proses lelang dan pembangunan Pasar Muntilan, Magelang dilakukan secara transparan.
Di halaman Kantor Kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, mereka berorasi bergantian menyuarakan transparansi dan mendukung perubahan nama Jalan Pemuda Muntilan di Kabupaten Magelang, menjadi Jalan Diponegoro, Jum’at (24/3/2017).
Aksi mereka mendapatkan tanggapan dari Camat Muntilan, Agus Purgunanto dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Heri. Anang Imamuddin, Korlap aksi mengaku akan mengawal proses lelang dan pembangunan Pasar Muntilan agar tidak ada praktek Korupsi dan Kolusi.
“Kami siap mengawal dan mengawasi proses lelang dan pembangunan Pasar Muntilan agar transparan, akuntabel, serta bebas korupsi dan kolusi. Jangan sampai KPK datang ke Magelang untuk mengusut korupsi yang akan terjadi. Karena Pasar Muntilan tempat mencari nafkah rakyat kecil. Kami siap membela pedagang, tukang becak, kusir andong, tukang parkir, buruh gendong dan buruh lainnya,” kata Anang.
Usai menyuarakan aspirasinya, mereka kemudian menuju Pasar Muntilan, guna memasang spanduk yang telah dibawa. Selain itu, mereka juga melakukan lempar telur busuk ke pagar lokasi renovasi pasar, sebagai bentuk perlawanan Pemuda Muntilan terhadap praktek korupsi yang dilakukan pejabat Muntilan dan Magelang.
“Ini untuk melawan Korupsi dan ketidakadilan, kezaliman di Magelang. Kita akan ke Kantor Bupati jika mereka tidak mendengarkan aspirasi kita,” ujar Orator lewat suara Megaphone.
Aksi berjalan dengan tertib, meski mendapat pengawalan ketat Polisi dan Satpol PP, Magelang. Mendekati waktu Asar, mereka membubarkan diri dengan tertib. [SY/Anang]